Skip to content

Sukses Dengan Menumbuhkan Kreativitas

Oleh: Agung Warja SE., CODP

Sukses dalam karir merupakan sesuatu yang diidamkan bagi semua karyawan dimasing – masing perusahaan. Kesuksesan untuk menjadi karyawan bintang tidak mengalir begitu saja. Banyak hal yang perlu dilakukan, diataranya adalah menciptakan terobosan baru dan selalu menjadi solusi bagi atasan dan perusahaan. Untuk menciptakan terobosan dan solusi bagi perusahaan adalah dengan menumbuhkan kreativitas pada diri anda.

Kreativitas berasal dari sebuah ide, namun tidak hanya selesai pada dataran ide. Kreativitas berarti harus mencipatakan suatu karya yang kongkrit dan menciptakan nilai tambah pada organisasi. Walaupun dituntut memberikan nilai tambah, tetapi tidak harus mencipakan sesuatu yang spektakuler, dan sesuatu yang besar. Tetapi kreativitas dapat dimulai dari hal – hal kecil dengan tujuan mempercepat dan mempermudah proses kerja, mengurangi kerusakan / pelanggaran, menyusun tolak ukur dan lain – lain.

Kreativitas tidak melulu didominasi oleh  orang – orang pintar, walaupun krativitas memang seiring dengan tingkat kecerdasaan. Kreativitas dapat tumbuh pada diri siapapun yang mampu berpikir kreatif. Agar bisa kratif, perlu memperhatikan hal – hal berkut :

  1. Meningkatkan kepedulian

Kretivitas akan muncul jika dalam diri anda sudah muncul kepedulian terhadap pekerjaan yang dijalani. Jika tidak peduli, maka akan sulit menciptakan suatu terobosan baru atau alternative yang menghasilkan nilai tambah. Bayangkan saja, jika kita biasa mengerjakan tugas perekrutan karyawan misalnya. Pekerjaan tersebut tetap kita lakukan dengan menlajutkan proses seleksi yang sudah ada. Tapi perlu diingat bahwa perubahan dan perkembangan pada jaman sekarang ini begitu cepat. tingkat relevansi dengan kondisi kekinian perlu diperhatikan untuk mendaptkan SDM yang berkualitas dan membawa nilai lebih terhadap perusahaan. Jika tidak ada kepedulian, maka anda tidak akan pernah membuat SOP, alur seleksi, kualifikasi (job requirement), penggunaan alat test yang relevan, mencari informasi mengenai karakteristik pasar tenaga kerja dll. Dengan kepedulian, mata kita akan lebih jeli untuk melihat hal yang perlu dibenahi.

  1. Menghilangkan Prinsip “Beku”

Prinsip ini merupakan cara pandang sesorang yang mengikuti dan menjalani proses yang sudah ada dari dulu, tanpa mempertimbangkan tingkat relevansinya. Orang yang seperti ini akan selalu berbicara “dari dulu juga begitu”. Prinsip beku yang seperti ini akan mengunci tingkat kreativitas. Pastinya sulit untuk menerima perubahan secara cepat, seperti yang terjadi di jaman sekarang. Dengan menghilangkan prisnsip beku, anda akan berpikir “mengapa begini”, ”mengapa begitu”, dan kemudian menggagas sebuah ide “bagaimana kalau begini”, “bagaimana kalau begitu”. Jangan jadikan diri anda seperti Zombie yang bekerja dengan kebiasaan dan tanpa penjiwaan. Hilangkan prinsip beku agar mampu berpikir kreatif untuk membenahi dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan.

  1. Tingkatkan Pengatahuan

Tanpa adanya pengatahuan yang memadai menganai pekerjaan, maka kita hanya akan terjebak pada keluhan, dan tidak akan muncul kreativitas. Oleh karena itu untuk memunculkan kreativitas perlu adanya pengatahuan yang memadai agar setiap gagasan yang muncul berdasarkan landasan pemikiran yang jelas. Bayangkan saja, tanpa pengatahuan tidak akan mampu berdamai dengan perubahaan yang terus bergerak cepat. Generasi dibawah anda mungkin sudah update dengan perkembangan jaman, tetapi anda mungkin masih menggunakan metode usang yang sudah kurang relevan. Kemungkinan untuk tereliminasi oleh generasi baru semakin besar. Sebagai contoh, pada tahun 2000 handphone yang banyak digunakan hanya sebatas telephone, sms. Tetapi sekarang sudah dilengkapi dengan bebagai fitur pelengkap, dan anda tidak akan bisa menggunakannya kalau belum mengatahui dan belajar cara pengoperasiannya. Artinya, bahwa untuk menumbuhkan kreativitas perlu adanya pemahaman yang memadai.

Untuk menjadi kreatif tidak harus membanyangkan Isaac Newton yang menemunkan teori gravitasiatau Albert Einstein dengan teori relativitasnya. Mulai dari hal  kecil dan sederhana dengan meningkatkan rasa kepedulian, pengetahuan terhadap pekerjaan, dan hilangkan prinsip beku, maka ide pun akan datang untuk membenahi dan menciptakan nilai tambah. Selamat menjalankan……

“Seribu bahasa tidak lebih baik dari satu karya”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *