
Pelatihan Pemecahan Masalah Kreatif & Pengambilan Keputusan: Membuka Solusi Inovatif dan Pilihan yang Percaya Diri
Deskripsi Singkat :
Di dunia bisnis yang dinamis dan kompleks, kemampuan memecahkan masalah secara kreatif dan mengambil keputusan yang tepat adalah kunci keberhasilan. Training ini membekali peserta dengan kerangka kerja, teknik, dan alat praktis untuk mengidentifikasi masalah dengan jelas, menghasilkan solusi inovatif, dan membuat keputusan yang efektif dan percaya diri. Tingkatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi tim Anda untuk menghadapi tantangan bisnis dengan lebih baik.
Benefit Mengikuti Training Ini:
-
Peningkatan Kemampuan Problem Solving: Menguasai metode sistematis dan kreatif untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah kompleks.
-
Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Mampu membuat keputusan yang rasional, efektif, dan percaya diri, bahkan dalam situasi yang tidak pasti.
-
Peningkatan Kreativitas dan Inovasi: Mengembangkan kemampuan berpikir out-of-the-box dan menghasilkan solusi inovatif untuk tantangan bisnis.
-
Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas: Pemecahan masalah yang efektif mengurangi hambatan dan meningkatkan kelancaran operasional.
-
Pengurangan Risiko Bisnis: Keputusan yang tepat meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang keberhasilan.
-
Peningkatan Kolaborasi Tim: Membangun kemampuan tim untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
-
Pengembangan Kemampuan Manajerial: Meningkatkan kompetensi manajerial dalam memimpin tim dan mengarahkan organisasi melalui tantangan.
-
Peningkatan Percaya Diri: Merasa lebih percaya diri dalam menghadapi masalah dan membuat keputusan penting.
Target Peserta:
-
Manajer Lini Pertama hingga Manajer Senior
-
Supervisor dan Team Leader
-
Staf Profesional yang terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
-
Anggota Tim Proyek
-
Individu yang ingin meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan pengambilan keputusan
Tujuan Training:
Setelah mengikuti training ini, peserta diharapkan mampu:
-
Memahami pentingnya problem solving dan decision making dalam konteks bisnis modern.
-
Menganalisis tantangan yang dihadapi perusahaan dan relevansi problem solving untuk mengatasinya.
-
Menerapkan teknik analisis persoalan untuk mengidentifikasi akar masalah secara tepat.
-
Melakukan analisis situasi untuk memilah, memprioritaskan, dan menentukan jenis masalah.
-
Menerapkan konsep analisis keputusan untuk mengembangkan dan memilih alternatif terbaik.
-
Mengantisipasi persoalan potensial dan menyiapkan tindakan preventif dan protektif.
-
Menggunakan Mind Mapping untuk mengelola informasi yang berlebihan dan memvisualisasikan masalah secara keseluruhan.
-
Memanfaatkan dinamika tim dan hubungan transaksional untuk pemecahan masalah yang efektif.
-
Menganalisis teknik analisis keputusan tingkat lanjut, termasuk diagram keputusan, nilai kemungkinan, dan preferensi risiko.
-
Menerapkan prinsip-prinsip pemecahan masalah kreatif untuk menghasilkan solusi inovatif.
Silabus Training (Rincian Modul):
Modul 1: Mengapa Problem Solving dan Decision Making Penting – Landasan Keberhasilan Bisnis
-
Sesi 1.1: Urgensi Problem Solving dan Decision Making di Era Modern
-
Mengapa Perusahaan Selalu Menghadapi Masalah: Sifat Dinamis Bisnis, Kompleksitas Operasi, Persaingan Ketat.
-
Pentingnya Pemecahan Masalah yang Cepat dan Tepat: Dampak Masalah yang Tidak Terselesaikan, Peluang yang Hilang, Kerugian Bisnis.
-
Peran Eksekutif dan Manajer sebagai Pemecah Masalah dan Pengambil Keputusan Utama.
-
Hubungan Erat antara Problem Solving dan Decision Making: Pemecahan Masalah sebagai Proses Awal Menuju Pengambilan Keputusan.
-
-
Sesi 1.2: Tantangan Bisnis Abad 21 dan Kebutuhan akan Kemampuan Problem Solving yang Unggul
-
Perubahan Lingkungan Eksternal yang Cepat dan Kompleks: Teknologi Disrupsi, Globalisasi, Perubahan Regulasi, Ketidakpastian Ekonomi.
-
Tuntutan Stakeholder yang Semakin Meningkat: Ekspektasi Pelanggan, Tekanan Investor, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
-
Ruang Lingkup Permasalahan Perusahaan yang Semakin Meluas/Global: Rantai Pasok Global, Pasar Internasional, Isu Lintas Budaya.
-
Kebutuhan akan Kemampuan Adaptasi, Inovasi, dan Resiliensi dalam Menghadapi Tantangan.
-
-
Sesi 1.3: Relevansi Problem Solving untuk Keunggulan Kompetitif Perusahaan
-
Problem Solving sebagai Teknik Melatih Cara Bertindak Sistematis dan Terstruktur.
-
Decision Making sebagai Metode Penentuan Pilihan Rasional untuk Memaksimalkan Hasil dan Meminimalkan Risiko.
-
Problem Solving dan Decision Making sebagai Metoda Pemberdayaan Kemampuan Berpikir SDM dalam Perusahaan.
-
Teknik Membuat Keputusan Berdasarkan Masalah Prioritas dan Urgensi.
-
Peran Manajer sebagai Pembuat Keputusan yang Tepat dan Efektif untuk Kemajuan Organisasi.
-
Modul 2: Analisis Persoalan – Membongkar Akar Masalah dengan Sistematis
-
Sesi 2.1: Introduksi Pemecahan Masalah: Kerangka Kerja dan Mindset
-
Definisi Masalah dan Jenis-jenis Masalah dalam Konteks Bisnis.
-
Mindset Problem Solver: Proaktif, Analitis, Kreatif, Kolaboratif, Berorientasi Solusi.
-
Kerangka Kerja Pemecahan Masalah Sistematis: Definisi Masalah – Analisis Masalah – Pengembangan Solusi – Pemilihan Solusi – Implementasi Solusi – Evaluasi Solusi.
-
Pentingnya Definisi Masalah yang Jelas dan Tepat: “Well-Defined Problem is Half-Solved”.
-
-
Sesi 2.2: Konsep Analisis Persoalan: Memahami Akar Penyebab Masalah
-
Tujuan Analisis Persoalan: Mengidentifikasi Akar Penyebab Masalah, Bukan Hanya Gejala.
-
Teknik Analisis Akar Masalah (Root Cause Analysis – RCA): 5 Whys, Fishbone Diagram (Ishikawa Diagram), Fault Tree Analysis.
-
Menggali Informasi dan Data yang Relevan untuk Analisis Persoalan.
-
Membedakan Fakta, Opini, dan Asumsi dalam Analisis Persoalan.
-
Latihan Praktik Analisis Persoalan dengan Studi Kasus dan Teknik RCA.
-
Modul 3: Analisis Situasi – Memilah Masalah, Menentukan Prioritas, dan Memahami Konteks
-
Sesi 3.1: Identifikasi Masalah: Mengumpulkan Daftar Masalah yang Relevan
-
Teknik Brainstorming untuk Mengidentifikasi Berbagai Masalah dalam Situasi Tertentu.
-
Sumber Informasi untuk Identifikasi Masalah: Data Operasional, Laporan Kinerja, Umpan Balik Pelanggan, Keluhan Karyawan, Observasi Lapangan.
-
Mencatat dan Mendokumentasikan Semua Masalah yang Teridentifikasi.
-
Menghindari Bias dan Asumsi Pribadi dalam Identifikasi Masalah.
-
-
Sesi 3.2: Teknik Memilah-Milah Masalah: Mengelompokkan dan Mengkategorikan Masalah
-
Mengelompokkan Masalah Berdasarkan Kesamaan Karakteristik atau Area Fungsional.
-
Mengkategorikan Masalah Berdasarkan Jenis: Masalah Teknis, Masalah Proses, Masalah SDM, Masalah Keuangan, Masalah Reputasi, dll.
-
Menggunakan Diagram Affinity (Affinity Diagram) untuk Mengelompokkan Masalah Secara Visual.
-
Manfaat Memilah-Milah Masalah: Memudahkan Analisis Lebih Lanjut, Memfokuskan Upaya pada Area Kritis.
-
-
Sesi 3.3: Penentuan Jenis Masalah: Memahami Sifat dan Karakteristik Masalah
-
Jenis Masalah Berdasarkan Tingkat Kompleksitas: Masalah Sederhana, Masalah Rumit, Masalah Kompleks.
-
Jenis Masalah Berdasarkan Tingkat Struktur: Masalah Terstruktur (Well-Structured), Masalah Tidak Terstruktur (Ill-Structured).
-
Jenis Masalah Berdasarkan Tingkat Urgensi: Masalah Mendesak (Urgent), Masalah Penting (Important), Masalah Rutin (Routine).
-
Pentingnya Memahami Jenis Masalah untuk Memilih Pendekatan Pemecahan Masalah yang Tepat.
-
-
Sesi 3.4: Penentuan Prioritas Masalah: Fokus pada Masalah yang Paling Signifikan
-
Kriteria Penentuan Prioritas Masalah: Dampak (Impact), Urgensi (Urgency), Tingkat Kepentingan (Importance), Kemudahan Pemecahan (Ease of Solution).
-
Matriks Prioritas Masalah (Prioritization Matrix): Menggunakan Matriks untuk Memvisualisasikan dan Memprioritaskan Masalah Berdasarkan Kriteria.
-
Teknik Pareto Analysis (80/20 Rule) untuk Memfokuskan Upaya pada Masalah yang Memberikan Dampak Terbesar.
-
Mengkomunikasikan Prioritas Masalah kepada Tim dan Stakeholder Terkait.
-
Modul 4: Analisis Keputusan – Memilih Alternatif Terbaik dengan Pertimbangan Matang
-
Sesi 4.1: Konsep Analisis Keputusan: Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Rasional
-
Definisi Keputusan dan Proses Pengambilan Keputusan.
-
Model Pengambilan Keputusan Rasional: Identifikasi Masalah – Pengembangan Alternatif – Evaluasi Alternatif – Pemilihan Alternatif – Implementasi Keputusan – Evaluasi Hasil.
-
Kriteria Keputusan (Decision Criteria): Faktor-faktor yang Digunakan untuk Mengevaluasi Alternatif (Biaya, Manfaat, Risiko, Waktu, Kualitas, dll.).
-
Pentingnya Tujuan Keputusan yang Jelas dan Terukur.
-
-
Sesi 4.2: Pengembangan Alternatif: Mencari Berbagai Pilihan Solusi yang Mungkin
-
Teknik Brainstorming untuk Menghasilkan Berbagai Alternatif Solusi.
-
Menggunakan Mind Mapping untuk Memvisualisasikan dan Mengembangkan Alternatif.
-
Mencari Referensi Alternatif dari Sumber Eksternal (Best Practices, Benchmarking, Konsultasi dengan Ahli).
-
Memastikan Alternatif yang Dikembangkan Relevan dengan Masalah dan Tujuan Keputusan.
-
Menghindari Pembatasan Kreativitas dalam Pengembangan Alternatif.
-
-
Sesi 4.3: Memilih Alternatif Terbaik dan Konsekuensinya: Evaluasi dan Pemilihan Alternatif
-
Metode Evaluasi Alternatif: Analisis Pro dan Kontra (Pros and Cons Analysis), Matriks Keputusan (Decision Matrix), Analisis Biaya-Manfaat (Cost-Benefit Analysis), Analisis Risiko (Risk Assessment).
-
Menerapkan Kriteria Keputusan untuk Mengevaluasi Setiap Alternatif Secara Objektif.
-
Membandingkan Alternatif Berdasarkan Hasil Evaluasi dan Memilih Alternatif Terbaik yang Paling Sesuai dengan Tujuan dan Kriteria Keputusan.
-
Mempertimbangkan Konsekuensi dari Setiap Alternatif yang Dipilih (Dampak Positif dan Negatif, Risiko Potensial).
-
Mengkomunikasikan Keputusan yang Dipilih dan Alasannya kepada Tim dan Stakeholder Terkait.
-
Modul 5: Analisis Persoalan Potensial – Mengantisipasi Masalah Sebelum Terjadi
-
Sesi 5.1: Pengertian Persoalan Potensial: Berpikir Proaktif dan Preventif
-
Definisi Persoalan Potensial (Potential Problems): Masalah yang Belum Terjadi, Tetapi Mungkin Terjadi di Masa Depan.
-
Manfaat Analisis Persoalan Potensial: Mencegah Terjadinya Masalah, Mengurangi Dampak Masalah Jika Terjadi, Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Operasi.
-
Perbedaan Analisis Persoalan Potensial dengan Analisis Persoalan yang Sudah Terjadi.
-
Pentingnya Berpikir Proaktif dan Preventif dalam Manajemen Risiko.
-
-
Sesi 5.2: Mengenali Bidang Kegiatan yang Perlu Diwaspadai: Identifikasi Area Rawan Masalah
-
Area Kegiatan yang Rentan Terhadap Masalah Potensial: Proses Operasi yang Kompleks, Teknologi Baru, Perubahan Regulasi, Proyek Baru, Ekspansi Bisnis, Perubahan Organisasi.
-
Sumber Informasi untuk Mengenali Persoalan Potensial: Pengalaman Masa Lalu, Data Insiden dan Nearmiss, Analisis Tren, Konsultasi dengan Ahli, Brainstorming dengan Tim.
-
Checklist Area Kegiatan yang Perlu Diwaspadai dan Potensi Masalah yang Mungkin Timbul.
-
Fokus pada Area Kegiatan yang Memiliki Dampak Signifikan Terhadap Tujuan Bisnis.
-
-
Sesi 5.3: Menyiapkan Tindakan Preventif dan Protektif: Mitigasi Risiko dan Rencana Kontingensi
-
Tindakan Preventif (Preventive Actions): Langkah-langkah yang Dilakukan untuk Mencegah Terjadinya Masalah Potensial (Perbaikan Proses, Pelatihan, Pemeliharaan, Standarisasi).
-
Tindakan Protektif (Protective Actions): Langkah-langkah yang Dilakukan untuk Mengurangi Dampak Masalah Jika Terjadi (Rencana Kontingensi, Prosedur Darurat, Asuransi, Cadangan Sumber Daya).
-
Penyusunan Rencana Tindakan Preventif dan Protektif yang Jelas dan Terukur.
-
Implementasi dan Monitoring Tindakan Preventif dan Protektif Secara Berkala.
-
Review dan Update Rencana Tindakan Preventif dan Protektif Secara Periodik.
-
Modul 6: Information Overload – Penerapan “Mind Mapping” untuk Visualisasi dan Klarifikasi
-
Sesi 6.1: Information Overload: Tantangan di Era Informasi dan Solusi Mind Mapping
-
Fenomena Information Overload: Banjir Informasi, Kesulitan Memproses dan Menganalisis Informasi, Dampak Negatif Terhadap Produktivitas dan Pengambilan Keputusan.
-
Mind Mapping sebagai Alat Visual untuk Mengelola dan Mengorganisasi Informasi.
-
Prinsip Dasar Mind Mapping: Central Idea, Branches, Keywords, Images, Colors.
-
Manfaat Mind Mapping dalam Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan.
-
-
Sesi 6.2: Manfaat Mind Mapping dalam Berbagai Aspek Pekerjaan
-
Mengamati Masalah Secara Keseluruhan (Holistik): Memvisualisasikan Masalah dan Keterkaitan Antar Elemen, Memahami Konteks Masalah Secara Lebih Komprehensif.
-
Konsentrasi dan Fokus: Memudahkan Fokus pada Inti Masalah, Mengurangi Distraksi Informasi yang Tidak Relevan, Meningkatkan Daya Ingat dan Pemahaman.
-
Komunikasi yang Efektif: Menyampaikan Ide dan Informasi Secara Jelas dan Ringkas, Memfasilitasi Komunikasi Tim dan Kolaborasi.
-
Meeting yang Produktif: Merencanakan Agenda Meeting, Mencatat Hasil Meeting Secara Terstruktur, Meningkatkan Partisipasi dan Engagement Peserta Meeting.
-
Thinking yang Kreatif dan Terstruktur: Mendorong Brainstorming dan Ide Generation, Mengembangkan Solusi Inovatif, Mengorganisasi Pemikiran Secara Logis.
-
Negotiation yang Lebih Terarah: Mempersiapkan Argumen dan Pilihan Negosiasi, Memahami Posisi Pihak Lain, Mencari Solusi Win-Win.
-
Diskusi yang Lebih Terfokus: Memetakan Topik Diskusi, Memastikan Diskusi Tetap Relevan dengan Tujuan, Meringkas Hasil Diskusi Secara Visual.
-
-
Sesi 6.3: Praktik Membuat Mind Map untuk Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
-
Langkah-langkah Membuat Mind Map: Menentukan Central Idea, Membuat Branches Utama, Menambahkan Sub-Branches dan Keywords, Menggunakan Images dan Colors.
-
Tools Mind Mapping (Manual dan Digital): Kertas dan Pena Warna, Software Mind Mapping (MindManager, XMind, FreeMind).
-
Latihan Praktik Membuat Mind Map untuk Berbagai Studi Kasus Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan.
-
Tips dan Trik Membuat Mind Map yang Efektif dan Menarik.
-
Modul 7: Problem Solving yang Berlandaskan pada Tim dan Hubungan Transaksional – Kekuatan Kolaborasi
-
Sesi 7.1: Dinamika Kelompok dalam Pemecahan Masalah Tim
-
Konsep Dinamika Kelompok: Interaksi Antar Anggota Kelompok, Peran Anggota Kelompok, Norma Kelompok, Kohesi Kelompok, Konflik Kelompok.
-
Tahapan Perkembangan Kelompok (Forming, Storming, Norming, Performing, Adjourning).
-
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok: Ukuran Kelompok, Komposisi Kelompok, Tujuan Kelompok, Kepemimpinan Kelompok.
-
Membangun Dinamika Kelompok yang Positif untuk Pemecahan Masalah yang Efektif.
-
-
Sesi 7.2: Alasan Pemecahan Masalah dengan Menggunakan Tim: Kekuatan Kolaborasi
-
Keuntungan Pemecahan Masalah Tim: Perspektif yang Beragam, Pengetahuan dan Keahlian yang Lebih Luas, Kreativitas yang Lebih Tinggi, Dukungan dan Komitmen yang Lebih Besar.
-
Kapan Pemecahan Masalah Tim Lebih Efektif daripada Pemecahan Masalah Individu.
-
Kondisi yang Dibutuhkan untuk Pemecahan Masalah Tim yang Sukses: Tujuan yang Jelas, Peran dan Tanggung Jawab yang Terdefinisi, Komunikasi yang Efektif, Kepercayaan dan Respect Antar Anggota Tim.
-
-
Sesi 7.3: Pergeseran Organisasi Vertikal ke Organisasi Horisontal dan Implikasinya pada Pemecahan Masalah
-
Karakteristik Organisasi Vertikal: Hierarki yang Kaku, Komunikasi Top-Down, Sentralisasi Keputusan, Spesialisasi Fungsi.
-
Karakteristik Organisasi Horisontal: Struktur yang Lebih Datar, Komunikasi Dua Arah, Desentralisasi Keputusan, Kolaborasi Lintas Fungsi.
-
Implikasi Pergeseran Organisasi Horisontal terhadap Pemecahan Masalah: Tim Lintas Fungsi, Pemberdayaan Karyawan, Partisipasi yang Lebih Luas dalam Pengambilan Keputusan, Peningkatan Inovasi.
-
Tantangan dalam Mengelola Pemecahan Masalah di Organisasi Horisontal: Koordinasi Tim yang Tersebar, Pengambilan Keputusan yang Lebih Lambat, Potensi Konflik Antar Fungsi.
-
-
Sesi 7.4: Klasifikasi Perilaku Manusia dalam Tim dan Hubungan Transaksional
-
Klasifikasi Perilaku Manusia dalam Tim: Dominan, Influencing, Steadiness, Conscientiousness (DISC Model).
-
Memahami Karakteristik Perilaku Masing-masing Tipe dan Bagaimana Mereka Berkontribusi dalam Tim.
-
Hubungan Transaksional dalam Tim: Pertukaran Sumber Daya, Informasi, Dukungan, dan Pengakuan Antar Anggota Tim.
-
Membangun Hubungan Transaksional yang Positif dan Saling Menguntungkan dalam Tim untuk Pemecahan Masalah yang Efektif.
-
-
Sesi 7.5: Karakteristik Pola Pengambilan Keputusan, Komunikasi, dan Rapat dalam Tim Efektif
-
Karakteristik Pola Pengambilan Keputusan dalam Tim Efektif: Partisipatif, Demokratis, Berbasis Konsensus, Transparan, Terstruktur.
-
Karakteristik Pola Komunikasi dalam Tim Efektif: Terbuka, Jujur, Jelas, Ringkas, Aktif Mendengarkan, Umpan Balik Konstruktif.
-
Karakteristik Pola Rapat dalam Tim Efektif: Tujuan yang Jelas, Agenda yang Terstruktur, Partisipasi Aktif Semua Anggota, Fasilitasi yang Baik, Hasil Rapat yang Jelas dan Terukur.
-
Ciri-ciri Tim Kerja yang Efektif dalam Pemecahan Masalah: Tujuan Bersama, Peran dan Tanggung Jawab yang Jelas, Komunikasi yang Efektif, Kepercayaan dan Respect, Komitmen, Akuntabilitas, Hasil yang Terukur.
-
Modul 8: Teknik Analisis Keputusan Tingkat Lanjut – Menggunakan Alat Bantu Kuantitatif untuk Pilihan yang Kompleks
-
Sesi 8.1: Lingkup Keputusan dan Siklus Analisis Keputusan yang Komprehensif
-
Lingkup Keputusan: Keputusan Operasional, Keputusan Taktis, Keputusan Strategis.
-
Siklus Analisis Keputusan yang Mendalam: Definisi Masalah Keputusan – Pengembangan Alternatif – Pembuatan Model Keputusan – Analisis Model Keputusan – Sensitivitas Analisis – Pemilihan Keputusan – Implementasi Keputusan – Evaluasi Keputusan.
-
Kapan Menggunakan Teknik Analisis Keputusan Tingkat Lanjut: Keputusan yang Kompleks, Keputusan yang Melibatkan Ketidakpastian, Keputusan yang Memiliki Dampak Signifikan.
-
-
Sesi 8.2: Diagram Keputusan (Decision Tree): Memvisualisasikan Pilihan dan Konsekuensi
-
Konsep Diagram Keputusan: Alat Visual untuk Memetakan Pilihan Keputusan, Kejadian yang Mungkin Terjadi (Chance Events), Konsekuensi, dan Nilai Hasil.
-
Simbol-simbol dalam Diagram Keputusan: Decision Node, Chance Node, End Node, Branches.
-
Langkah-langkah Membuat Diagram Keputusan: Identifikasi Keputusan Utama, Identifikasi Alternatif, Identifikasi Chance Events dan Probabilitasnya, Identifikasi Konsekuensi, Hitung Expected Value.
-
Penggunaan Diagram Keputusan untuk Membandingkan Alternatif dan Memilih Keputusan Terbaik Berdasarkan Expected Value.
-
Praktik Membuat Diagram Keputusan untuk Studi Kasus Pengambilan Keputusan Bisnis.
-
-
Sesi 8.3: Penentuan Pilihan Berdasarkan Model dan Nilai Kemungkinan (Expected Value)
-
Konsep Nilai Kemungkinan (Expected Value – EV): Rata-rata Tertimbang dari Hasil yang Mungkin Terjadi, Dihitung dengan Mengalikan Nilai Setiap Hasil dengan Probabilitasnya.
-
Penggunaan Expected Value untuk Membandingkan Alternatif Keputusan yang Melibatkan Ketidakpastian.
-
Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Expected Value dalam Pengambilan Keputusan.
-
Pertimbangan Faktor Non-Kuantitatif dalam Pengambilan Keputusan Selain Expected Value (Etika, Sosial, Lingkungan).
-
-
Sesi 8.4: Preferensi atas Risiko dan Fungsi Utility: Mempertimbangkan Sikap Terhadap Risiko
-
Preferensi Risiko (Risk Preference): Sikap Individu atau Organisasi Terhadap Risiko (Risk Averse, Risk Neutral, Risk Seeking).
-
Fungsi Utility (Utility Function): Representasi Matematis dari Preferensi Risiko, Menggambarkan Nilai Subjektif dari Hasil yang Berbeda.
-
Penggunaan Fungsi Utility dalam Analisis Keputusan untuk Memasukkan Preferensi Risiko dalam Pemilihan Alternatif.
-
Metode Menentukan Fungsi Utility Individu atau Organisasi (Certainty Equivalent Method, Probability Equivalent Method).
-
-
Sesi 8.5: Nilai Informasi: Menentukan Apakah Informasi Tambahan Berharga untuk Keputusan
-
Konsep Nilai Informasi (Value of Information – VOI): Perbedaan Expected Value Keputusan dengan dan Tanpa Informasi Tambahan.
-
Expected Value of Perfect Information (EVPI): Nilai Maksimum yang Bersedia Dibayar untuk Informasi Sempurna yang Menghilangkan Ketidakpastian.
-
Expected Value of Sample Information (EVSI): Nilai Informasi Tambahan yang Tidak Sempurna (Misalnya Hasil Riset Pasar, Konsultasi Ahli).
-
Penggunaan Nilai Informasi untuk Memutuskan Apakah Perlu Mencari Informasi Tambahan Sebelum Mengambil Keputusan.
-
Analisis Biaya dan Manfaat Mencari Informasi Tambahan dalam Konteks Pengambilan Keputusan.
-
Modul 9: Creative Problem Solving – Mendorong Inovasi dan Solusi Out-of-the-Box
-
Sesi 9.1: Konsep Dasar Creative Problem Solving: Berpikir Divergen dan Konvergen
-
Definisi Creative Problem Solving (CPS): Pendekatan Terstruktur untuk Menghasilkan Solusi Inovatif dan Tidak Konvensional.
-
Proses CPS: Clarification – Ideation – Development – Implementation.
-
Berpikir Divergen (Divergent Thinking): Menghasilkan Banyak Ide, Bebas dari Batasan, Mendorong Kreativitas.
-
Berpikir Konvergen (Convergent Thinking): Menganalisis Ide, Memilih Ide Terbaik, Mengevaluasi Kelayakan, Memfokuskan pada Solusi.
-
Keseimbangan antara Berpikir Divergen dan Konvergen dalam CPS.
-
-
Sesi 9.2: Teknik Brainstorming untuk Ide Generation yang Kreatif
-
Aturan Brainstorming yang Efektif: Tunda Penilaian, Dorong Kuantitas, Bangun Ide Orang Lain, Wild Ideas are Welcome.
-
Variasi Teknik Brainstorming: Brainwriting, Round Robin Brainstorming, Reverse Brainstorming, SCAMPER.
-
Mengatasi Hambatan dalam Brainstorming: Fear of Judgment, Groupthink, Dominasi Anggota Tertentu.
-
Memfasilitasi Sesi Brainstorming yang Produktif dan Menyenangkan.
-
Praktik Sesi Brainstorming untuk Menghasilkan Ide Solusi Kreatif.
-
-
Sesi 9.3: Teknik Lateral Thinking (Berpikir Lateral) untuk Solusi Non-Linear
-
Konsep Lateral Thinking: Berpikir Out-of-the-Box, Mencari Sudut Pandang Baru, Memecah Pola Pikir Konvensional.
-
Teknik Lateral Thinking: Provocation, Random Word, Reversal, Analogy, Challenge Assumptions.
-
Menggunakan Lateral Thinking untuk Menghasilkan Solusi yang Tidak Terduga dan Inovatif.
-
Menerapkan Lateral Thinking dalam Berbagai Jenis Masalah Bisnis.
-
Latihan Praktik Lateral Thinking dengan Studi Kasus dan Permainan Kreatif.
-
-
Sesi 9.4: Mengatasi Cognitive Bias (Bias Kognitif) yang Menghambat Kreativitas
-
Jenis-jenis Cognitive Bias yang Umum Menghambat Kreativitas: Confirmation Bias, Anchoring Bias, Availability Bias, Groupthink, Functional Fixedness.
-
Memahami Dampak Cognitive Bias terhadap Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan.
-
Strategi Mengatasi Cognitive Bias: Awareness of Bias, Seeking Diverse Perspectives, Challenging Assumptions, Using Checklists, Structured Decision Making.
-
Menciptakan Lingkungan Kerja yang Mendukung Berpikir Kritis dan Menghindari Bias.
-
Metode Training:
-
Presentasi Interaktif & Multimedia
-
Diskusi Kelompok & Studi Kasus Real-World
-
Workshop Praktik Teknik Problem Solving & Decision Making
-
Simulasi & Role-Playing Skenario Bisnis
-
Games & Aktivitas Interaktif untuk Meningkatkan Kreativitas
-
Sesi Tanya Jawab & Sharing Pengalaman
-
Personal Action Plan Development
Durasi Training:
-
3 Hari Efektif (Ideal untuk Program Advance dan Mendalam)
-
Hari 1: Modul 1, 2, 3
-
Hari 2: Modul 4, 5, 6
-
Hari 3: Modul 7, 8, 9
-
Evaluasi Training:
-
Pre-test dan Post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta.
-
Evaluasi Formatif: Penilaian partisipasi aktif dalam diskusi, workshop, simulasi, dan games.
-
Penilaian Tugas Individu/Kelompok (Studi Kasus, Rencana Pemecahan Masalah, Mind Map).
-
Kuesioner Evaluasi Training untuk mengukur kepuasan peserta dan umpan balik untuk perbaikan.
-
Rencana Aksi Pribadi (Personal Action Plan) untuk Implementasi Keterampilan di Tempat Kerja.
Sertifikasi:
-
Sertifikat Kehadiran Training: Diterbitkan oleh Sentras Consulting bagi peserta yang telah mengikuti Creative Problem Solving & Decision Making Training Program.
Profil Instruktur/Fasilitator:
Pelatihan ini akan dipandu oleh instruktur yang berpengalaman dalam bidang Problem Solving, Decision Making, Creative Thinking, dan Leadership Development. Instruktur memiliki keahlian dalam menyampaikan materi secara interaktif, studi kasus yang relevan, dan memfasilitasi sesi workshop dan simulasi yang engaging dan aplikatif. Instruktur memiliki latar belakang praktisi bisnis, konsultan manajemen, atau akademisi dengan pengalaman luas di bidang pengembangan SDM dan organisasi.
Opsi Pelaksanaan Training:
-
Offline (Klasikal & Workshop):
-
Lokasi: Ruang training Sentras Consulting atau hotel/venue representatif yang kondusif untuk pembelajaran interaktif dan workshop kelompok.
-
Fasilitas: Ruang kelas yang representatif, peralatan training (proyektor, sound system, whiteboard, flipchart), studi kasus, modul training, tools dan perlengkapan workshop (kertas flipchart, spidol warna, sticky notes, dll.), coffee break, makan siang, training kit.
-
-
In-House Training: Pelatihan sangat direkomendasikan untuk in-house di lokasi perusahaan klien, memungkinkan penyesuaian studi kasus dan contoh implementasi dengan kondisi spesifik perusahaan dan industri, serta fokus pada tantangan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang dihadapi perusahaan.
-
Online Training (Interaktif & Virtual Workshop): Untuk beberapa modul teori dan diskusi, dapat dipertimbangkan opsi online training dengan platform interaktif (video conference, studi kasus online, diskusi forum, virtual whiteboard untuk mind mapping). Sesi workshop dan simulasi yang memerlukan interaksi kelompok lebih intensif dapat dipertimbangkan untuk sesi blended learning atau offline. (Konsultasikan dengan tim Sentras Consulting untuk opsi ini).
FAQ (Frequently Asked Questions):
-
Apa perbedaan training Creative Problem Solving & Decision Making ini dengan training problem solving atau decision making biasa?
-
Training ini menekankan aspek kreatif dalam pemecahan masalah dan menggabungkannya secara integral dengan proses pengambilan keputusan. Fokus pada innovative solutions dan confident choices, bukan hanya pendekatan analitis tradisional.
-
-
Siapa yang paling tepat mengikuti training Creative Problem Solving & Decision Making ini?
-
Manajer, supervisor, team leader, staf profesional, anggota tim proyek, dan siapa saja yang ingin meningkatkan kemampuan memecahkan masalah kompleks, berpikir kreatif, dan mengambil keputusan efektif dalam konteks bisnis.
-
-
Apakah training ini lebih banyak teori atau praktik?
-
Training ini dirancang untuk keseimbangan antara teori dan praktik. Teori disajikan secara ringkas dan aplikatif, diikuti dengan workshop, studi kasus, simulasi, dan games untuk memastikan peserta dapat menerapkan teknik dan alat yang dipelajari secara praktis.
-
-
Berapa lama durasi training Creative Problem Solving & Decision Making ini?
-
Durasi ideal training ini adalah 3 hari efektif untuk program advance dan mendalam, memungkinkan eksplorasi konsep, praktik, dan simulasi yang komprehensif.
-
-
Apakah ada sertifikat setelah mengikuti training ini?
-
Ya, peserta akan mendapatkan sertifikat kehadiran dari Sentras Consulting setelah menyelesaikan Creative Problem Solving & Decision Making Training Program.
-
-
Metode training apa yang digunakan dalam program ini?
-
Metode training sangat interaktif, menggabungkan presentasi, diskusi kelompok, studi kasus, workshop, simulasi, games, tanya jawab, dan pengembangan rencana aksi pribadi untuk memaksimalkan learning dan engagement peserta.
-
-
Apakah training Creative Problem Solving & Decision Making ini bisa dilaksanakan in-house di perusahaan?
-
Ya, training ini sangat efektif jika dilaksanakan in-house karena studi kasus dan simulasi dapat disesuaikan dengan tantangan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan spesifik yang dihadapi perusahaan.
-
-
Bagaimana cara mendaftar training Creative Problem Solving & Decision Making ini?
-
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui website Sentras Consulting atau menghubungi kontak yang tertera.
-
-
Apakah ada diskon untuk pendaftaran grup?
-
Ya, Sentras Consulting biasanya menawarkan diskon khusus untuk pendaftaran grup dengan jumlah peserta tertentu. Hubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut.
-
-
Apa saja takeaways atau materi yang akan didapatkan peserta?
-
Peserta akan mendapatkan modul training lengkap (hardcopy dan softcopy), training kit, handout berisi ringkasan teknik dan alat bantu, template matriks keputusan, checklist, dan action plan pribadi.
-