
Deskripsi Singkat Training Membangun Budaya Risiko Di Sektor Jasa Keuangan:
Di tengah lingkungan sektor jasa keuangan yang sangat dinamis, penuh ketidakpastian, dan diawasi ketat, budaya risiko yang kuat adalah fondasi utama untuk pengambilan keputusan yang bijaksana, kepatuhan regulasi, dan keberlanjutan jangka panjang. Budaya risiko yang lemah dapat menyebabkan kerugian besar, skandal, dan runtuhnya kepercayaan publik. Training “Membangun Budaya Risiko Di Sektor Jasa Keuangan” ini dirancang untuk membekali Anda dengan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip budaya risiko, alat diagnosis, serta strategi praktis untuk menanamkan kesadaran risiko, akuntabilitas, dan perilaku etis di setiap level organisasi. Anda akan belajar bagaimana mengidentifikasi kesenjangan budaya, merancang program komunikasi dan pelatihan yang efektif, serta mendorong kepemimpinan yang menjadi teladan dalam pengelolaan risiko. Jadilah pemimpin yang mampu menciptakan budaya risiko yang kokoh dan transformatif di lembaga keuangan Anda!
Benefit Mengikuti Training Ini:
-
Pahami Budaya Risiko: Menguasai konsep dan elemen kunci budaya risiko yang efektif di sektor jasa keuangan.
-
Identifikasi Kesenjangan: Mampu mendiagnosis tingkat budaya risiko saat ini di organisasi dan mengidentifikasi area perbaikan.
-
Promosikan Kesadaran: Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesadaran risiko di seluruh karyawan.
-
Tanamkan Akuntabilitas: Membangun sistem akuntabilitas yang jelas untuk setiap keputusan yang mengandung risiko.
-
Pengambilan Keputusan Cerdas: Mendorong pengambilan keputusan yang selalu mempertimbangkan aspek risiko dan manfaat.
-
Kepatuhan Regulasi: Memastikan budaya risiko selaras dengan persyaratan OJK, Bank Indonesia, dan standar internasional (Basel).
-
Perlindungan Reputasi: Melindungi reputasi lembaga keuangan dari dampak negatif perilaku tidak bertanggung jawab.
-
Efisiensi Operasional: Mengurangi insiden dan kerugian melalui perilaku yang lebih sadar risiko.
-
Keberlanjutan Lembaga: Membangun fondasi untuk stabilitas, pertumbuhan, dan kepercayaan jangka panjang.
Target Peserta:
-
Anggota Dewan Komisaris, Direksi (Terutama Risk Director, Compliance Director).
-
Manajer Risiko, Staf Manajemen Risiko dari berbagai jenis risiko (Kredit, Pasar, Operasional, Likuiditas, Kepatuhan).
-
Chief Compliance Officers (CCO), Compliance Managers.
-
Chief Audit Executives (CAE), Audit Managers.
-
Manajer dan Staf Departemen HR (Human Resources) & Legal.
-
Manajer Unit Bisnis/Produk (Perbankan, Asuransi, Multifinance, Fintech, Sekuritas).
-
Kepala Departemen, General Managers, Project Managers.
-
Siapa saja yang bertanggung jawab atas atau terlibat dalam pembentukan, pengawasan, dan penguatan budaya risiko di lembaga jasa keuangan.
Tujuan Training:
Setelah mengikuti training ini, peserta diharapkan mampu:
-
Memahami definisi dan pentingnya budaya risiko yang kuat di sektor jasa keuangan.
-
Mengidentifikasi elemen-elemen kunci budaya risiko (tone at the top, akuntabilitas, komunikasi, insentif).
-
Melakukan penilaian awal terhadap budaya risiko yang ada di organisasi dan mengidentifikasi kesenjangan.
-
Merumuskan strategi untuk meningkatkan kesadaran risiko di seluruh karyawan.
-
Membangun mekanisme akuntabilitas yang jelas untuk pengelolaan risiko di berbagai level.
-
Mengembangkan program komunikasi dan pelatihan yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai risiko.
-
Memahami peran kepemimpinan dalam mencontohkan perilaku sadar risiko.
-
Mengukur efektivitas inisiatif budaya risiko dan melakukan perbaikan berkelanjutan.
-
Menyusun rencana aksi pribadi untuk mempromosikan dan memperkuat budaya risiko di lembaga keuangan mereka.
Silabus Training (Rincian Modul):
Modul 1: Fondasi Budaya Risiko: Definisi, Urgensi & Dampaknya
-
Sesi 1.1: Memahami Budaya Risiko: Lebih dari Sekadar Manajemen Risiko
-
Definisi Budaya Risiko: Nilai, Kepercayaan, Sikap, Perilaku Terhadap Risiko.
-
Mengapa Budaya Risiko Krusial di Sektor Jasa Keuangan (Pascakrisis Keuangan Global, Skandal).
-
Keterkaitan Budaya Risiko dengan GCG (Good Corporate Governance) dan Kepatuhan.
-
-
Sesi 1.2: Pilar-pilar Budaya Risiko yang Kuat (Menurut COSO, IIA, Basel)
-
Tone at the Top (Nada dari Puncak).
-
Keterlibatan Dewan Komisaris dan Direksi.
-
Akuntabilitas dan Struktur Reward.
-
Komunikasi Risiko yang Efektif.
-
Kapabilitas Risiko.
-
-
Sesi 1.3: Mengukur Kesenjangan Budaya Risiko: Diagnosa Awal
-
Indikator Budaya Risiko yang Lemah vs. Kuat.
-
Metode Penilaian Budaya Risiko (Survei, Wawancara, Observasi).
-
Workshop Praktik: Penilaian Awal Budaya Risiko Menggunakan Checklist Sederhana.
-
Modul 2: Membangun Kesadaran Risiko & Keterlibatan Karyawan
-
Sesi 2.1: Strategi Peningkatan Kesadaran Risiko (Risk Awareness)
-
Program Edukasi & Pelatihan Risiko untuk Setiap Level Karyawan.
-
Materi Komunikasi Risiko yang Menarik dan Mudah Dipahami (Infografis, Storytelling).
-
Pentingnya Mengaitkan Risiko dengan Tugas Sehari-hari Karyawan.
-
-
Sesi 2.2: Komunikasi Risiko Efektif & Transparan
-
Membangun Saluran Komunikasi Risiko yang Terbuka dan Dua Arah.
-
Teknik Mengkomunikasikan Risiko Kompleks kepada Non-Ahli Risiko.
-
Pentingnya Berita Baik & Buruk dalam Komunikasi Risiko.
-
-
Sesi 2.3: Menginspirasi Partisipasi & Keterlibatan Karyawan
-
Mendorong Karyawan untuk Melaporkan Risiko dan Insiden.
-
Membangun Rasa Kepemilikan (Ownership) Terhadap Risiko.
-
Peran Champion Risiko di Setiap Unit Bisnis.
-
Modul 3: Akuntabilitas Risiko & Struktur Insentif
-
Sesi 3.1: Membangun Akuntabilitas Risiko yang Jelas
-
Menetapkan Peran dan Tanggung Jawab Risiko di Setiap Level (Risk Owners).
-
Integrasi Risiko ke dalam Deskripsi Pekerjaan dan Penilaian Kinerja.
-
Delegasi Tanggung Jawab Risiko yang Tepat.
-
-
Sesi 3.2: Struktur Insentif (Reward & Consequence) yang Mendukung Budaya Risiko
-
Merancang Sistem Kompensasi yang Menghargai Perilaku Sadar Risiko.
-
Menghindari Insentif yang Mendorong Pengambilan Risiko Berlebihan.
-
Sanksi yang Konsisten untuk Pelanggaran Risiko.
-
-
Sesi 3.3: Komite Risiko & Perannya dalam Akuntabilitas
-
Fungsi dan Wewenang Komite Risiko (di Bawah Dewan Komisaris/Direksi).
-
Mekanisme Pelaporan Risiko dari Unit Bisnis ke Komite Risiko.
-
Review dan Persetujuan Risiko Strategis.
-
Modul 4: Kepemimpinan Risiko & Peran Dewan/Direksi
-
Sesi 4.1: “Tone at the Top”: Kepemimpinan yang Menjadi Teladan
-
Peran Kritis Dewan Komisaris dan Direksi dalam Menentukan Arah Budaya Risiko.
-
Komitmen dan Contoh Perilaku dari Manajemen Senior.
-
Mendorong Diskusi Terbuka tentang Risiko di Tingkat Puncak.
-
-
Sesi 4.2: Komunikasi Risiko dari Puncak ke Bawah
-
Strategi Mengkomunikasikan Harapan Risiko dan Filosofi Risiko Perusahaan.
-
Pentingnya Konsistensi Pesan dari Semua Pemimpin.
-
Membangun Kredibilitas Pemimpin dalam Urusan Risiko.
-
-
Sesi 4.3: Peran HR dalam Membangun Budaya Risiko
-
Rekrutmen Karyawan dengan Profil Sadar Risiko.
-
Onboarding yang Mengintegrasikan Aspek Risiko.
-
Pengembangan Karier dan Pelatihan Berkelanjutan.
-
Modul 5: Pengukuran & Pemantauan Budaya Risiko
-
Sesi 5.1: Metrik & Indikator Budaya Risiko
-
KPI untuk Mengukur Kesadaran Risiko, Kepatuhan, Pelaporan Insiden.
-
Survei Iklim Risiko (Risk Culture Survey) sebagai Alat Kuantitatif.
-
Analisis Data Insiden dan Kerugian Operasional.
-
Workshop Praktik: Mendesain KRI untuk Mengukur Budaya Risiko.
-
-
Sesi 5.2: Pemantauan Berkelanjutan & Audit Budaya Risiko
-
Mekanisme Pemantauan Terus-menerus Perilaku Risiko.
-
Peran Audit Internal dalam Menilai Efektivitas Budaya Risiko.
-
Penilaian Eksternal (Regulator, Konsultan) terhadap Budaya Risiko.
-
-
Sesi 5.3: Belajar dari Insiden & Pengelolaan Krisis
-
Melakukan Root Cause Analysis (RCA) pada Insiden yang Disebabkan Budaya Risiko Lemah.
-
Mengintegrasikan Pembelajaran dari Krisis ke dalam Budaya Risiko.
-
Pentingnya Blameless Reporting (Fokus pada Sistem, Bukan Hanya Individu).
-
Modul 6: Tantangan, Tren & Rencana Aksi Budaya Risiko
-
Sesi 6.1: Tantangan Umum dalam Membangun Budaya Risiko yang Kuat
-
Silo Organisasi, Resistensi Terhadap Perubahan.
-
Keterbatasan Sumber Daya, Kompleksitas Produk.
-
Tekanan Jangka Pendek untuk Hasil Bisnis.
-
Studi Kasus: Analisis Tantangan Budaya Risiko di Lembaga Keuangan.
-
-
Sesi 6.2: Tren & Inovasi dalam Pengelolaan Budaya Risiko
-
Peran Teknologi (AI, Data Analytics) dalam Analisis Perilaku Risiko.
-
Budaya Risiko di Era Transformasi Digital.
-
Hubungan Budaya Risiko dengan ESG (Environmental, Social, Governance).
-
-
Sesi 6.3: Rencana Aksi Pribadi & Penutup
-
Merangkum Pembelajaran Kunci dan Sesi Tanya Jawab Mendalam.
-
Menyusun Rencana Aksi Konkret, Terukur, dan Bertarget Waktu untuk Membangun atau Memperkuat Budaya Risiko di Lembaga Jasa Keuangan Anda.
-
Menentukan Sumber Daya dan Dukungan yang Dibutuhkan untuk Implementasi.
-
Evaluasi Training dan Pesan Kunci untuk Menjadi Pemimpin yang Mendorong Budaya Risiko Unggul.
-
Metode Training:
-
Presentasi Interaktif & Diskusi Kelompok Mendalam.
-
Studi Kasus Budaya Risiko di Sektor Jasa Keuangan (Skandal Nyata & Perusahaan Teladan).
-
Intensif Workshop Praktik: Penilaian Awal Budaya Risiko, Mendesain KRI Budaya Risiko, Merumuskan Pesan Komunikasi Risiko, Analisis Akar Masalah (RCA) Insiden.
-
Role-Playing: Simulasi Diskusi Risiko dalam Tim.
-
Pembahasan Regulasi OJK/BI Terkait Budaya Risiko.
-
Sesi Tanya Jawab Terbuka dengan Instruktur.
-
Pengembangan Rencana Aksi Pribadi yang Detail.
Durasi Training:
-
3 Hari Efektif (Ideal untuk cakupan materi yang komprehensif, diskusi mendalam, dan praktik strategis)
Evaluasi Training:
-
Pre-test dan Post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan membangun budaya risiko.
-
Evaluasi Formatif: Penilaian partisipasi aktif dalam diskusi, kualitas workshop praktik, dan performa dalam role-playing.
-
Penilaian Kualitas Rencana Aksi Pribadi yang disusun.
-
Kuesioner Evaluasi Training untuk mengukur kepuasan peserta dan umpan balik untuk perbaikan.
Sertifikasi:
-
Sertifikat Kehadiran Training: Diterbitkan oleh Sentras Consulting bagi peserta yang telah mengikuti Membangun Budaya Risiko Di Sektor Jasa Keuangan Training Program.
Profil Instruktur/Fasilitator:
Pelatihan ini akan dipandu oleh instruktur yang merupakan praktisi senior dan ahli di bidang Manajemen Risiko, Tata Kelola Perusahaan (GCG), atau Budaya Organisasi di sektor jasa keuangan. Instruktur memiliki pengalaman luas dalam merancang dan mengimplementasikan kerangka manajemen risiko, membangun budaya risiko, dan berinteraksi dengan regulator (OJK/BI). Keahlian mendalam dalam psikologi organisasi, kepemimpinan, dan komunikasi risiko. Mampu menyampaikan materi secara terstruktur, relevan, dan memberikan wawasan praktis serta studi kasus dari pengalaman nyata.
Opsi Pelaksanaan Training:
-
Offline (Klasikal):
-
Lokasi: Ruang training Sentras Consulting atau hotel/venue representatif yang kondusif untuk diskusi strategis mendalam, workshop kolaboratif, dan simulasi.
-
Fasilitas: Ruang kelas yang nyaman, peralatan training (proyektor, sound system, whiteboard, flipchart), studi kasus, modul training, coffee break, makan siang, training kit.
-
-
In-House Training: Pelatihan ini sangat sangat direkomendasikan untuk in-house di lokasi lembaga keuangan klien, karena memungkinkan penyesuaian studi kasus dan latihan dengan profil risiko, struktur organisasi, dan tantangan budaya risiko spesifik yang dihadapi lembaga (dengan menjaga kerahasiaan). Hal ini akan membuat materi lebih relevan dan dapat segera diaplikasikan oleh peserta.
-
Online Training (Interaktif): Training Membangun Budaya Risiko Di Sektor Jasa Keuangan dapat dilaksanakan secara efektif secara online menggunakan platform video conference interaktif dan alat kolaborasi digital. Sesi diskusi, workshop (dengan breakout room), analisis studi kasus, dan perencanaan dapat difasilitasi secara virtual untuk jangkauan peserta yang lebih luas. (Konsultasikan dengan tim Sentras Consulting untuk opsi ini).
FAQ (Frequently Asked Questions):
-
Siapa saja yang cocok mengikuti training ini?
-
Anggota Direksi/Dewan, Manajer Risiko, Kepatuhan, Audit, HR, dan pemimpin unit bisnis di sektor jasa keuangan.
-
-
Apa manfaat utama mengikuti training ini?
-
Peserta akan mampu membangun dan memperkuat budaya risiko di lembaga keuangan, meningkatkan kesadaran, akuntabilitas, dan pengambilan keputusan berbasis risiko untuk keberlanjutan.
-
-
Apakah training ini terlalu teknis (misalnya, perhitungan risiko kompleks)?
-
Training ini fokus pada aspek budaya dan manajemen risiko. Meskipun ada pembahasan KRI, tujuannya adalah pada aplikasi praktis untuk memantau budaya, bukan pada model matematika risiko kompleks.
-
-
Metode training apa yang digunakan?
-
Metode interaktif, dengan penekanan kuat pada studi kasus kegagalan budaya risiko, workshop penilaian, dan perumusan strategi komunikasi risiko.
-
-
Berapa lama durasi training ini?
-
Durasi training ideal adalah 3 hari efektif.
-
-
Apakah ada sertifikat setelah mengikuti training ini?
-
Ya, peserta akan mendapatkan sertifikat kehadiran dari Sentras Consulting.
-
-
Apakah training ini bisa dilaksanakan secara online?
-
Ya, sangat efektif jika dilaksanakan secara online.
-
-
Bagaimana cara mendaftar training ini?
-
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui website Sentras Consulting atau menghubungi kontak yang tertera.
-
-
Apakah ada diskon untuk pendaftaran grup?
-
Ya, tersedia diskon khusus untuk pendaftaran grup. Hubungi tim Sentras Consulting untuk informasi lebih lanjut.
-
Apa saja materi yang akan didapatkan peserta?
-
Peserta akan mendapatkan modul training lengkap (hardcopy/softcopy), template (Penilaian Budaya Risiko, KRI), studi kasus, dan handout tambahan yang relevan.
-