
Deskripsi Singkat Training Crisis Communication Management for the Oil & Gas Industry:
Industri migas dan energi beroperasi dalam lingkungan yang dinamis, berisiko tinggi, dan sangat diawasi, di mana insiden kecil pun dapat dengan cepat berkembang menjadi krisis besar yang berdampak masif pada operasional, reputasi, hingga lisensi sosial untuk beroperasi (Social License to Operate – SLO). Risiko lingkungan, insiden operasional skala besar, konflik sosial dengan komunitas, hingga isu keselamatan kerja adalah tantangan komunikasi yang unik bagi sektor ini. Training “Crisis Communication Management for the Oil & Gas Industry” ini dirancang untuk membekali Anda dengan kerangka kerja komprehensif, strategi respons cepat yang disesuaikan industri, dan keterampilan praktis dalam berinteraksi dengan berbagai stakeholder kritis, termasuk media, regulator, dan komunitas lokal. Anda akan belajar bagaimana mengidentifikasi potensi krisis, menyusun rencana komunikasi yang tangguh, merumuskan pesan kunci yang tepat, dan yang terpenting, menguasai teknik menyampaikan pesan di bawah tekanan untuk melindungi aset, nilai, dan reputasi perusahaan Anda di tengah badai.
Benefit Mengikuti Training Ini:
-
Kesiapsiagaan Krisis Industri: Mampu mengidentifikasi potensi krisis spesifik migas/energi dan menyusun rencana komunikasi proaktif.
-
Respons Cepat & Tepat: Menguasai strategi dan prosedur untuk merespons krisis dengan cepat dan efektif, sesuai konteks industri.
-
Pesan Konsisten & Empatis: Merumuskan pesan kunci yang jelas, konsisten, dan sensitif terhadap isu lingkungan/sosial.
-
Wawancara Media Unggul: Meningkatkan keterampilan menghadapi wawancara media (TV, Radio, Online) dengan percaya diri dan kontrol, khususnya terkait isu teknis/lingkungan.
-
Atasi Tekanan Stakeholder: Mengelola tekanan dari regulator, komunitas, NGO, dan media dengan komunikasi yang strategis.
-
Jaga Lisensi Sosial: Meminimalkan disrupsi operasional dan membangun kembali kepercayaan publik serta komunitas pasca-krisis.
-
Kepatuhan Regulasi: Memastikan komunikasi krisis selaras dengan persyaratan kepatuhan dari regulator industri.
-
Manajemen Lingkungan & Sosial: Memahami cara mengkomunikasikan isu lingkungan, keselamatan, dan dampak sosial secara transparan.
-
Kolaborasi Lintas Fungsi: Meningkatkan sinergi tim internal (HSE, Operasional, Legal, Hubungan Komunitas) dalam penanganan krisis.
Target Peserta:
-
Manajer Senior, Kepala Departemen, Direktur, General Managers di Industri Migas & Energi.
-
Manajer/Staf Komunikasi Korporat, Public Relations (PR), Government Relations.
-
Manajer/Staf HSE (Health, Safety, Environment) & Keamanan.
-
Manajer/Staf Hubungan Komunitas & CSR.
-
Manajer Operasional Lapangan/Site, Project Managers (yang berinteraksi dengan komunitas/regulator).
-
Manajer/Staf Legal & Kepatuhan.
-
Tim Respons Insiden (Incident Response Team) / Tim Manajemen Krisis (Crisis Management Team) perusahaan.
-
Juru Bicara Perusahaan (Corporate Spokesperson) di sektor Migas & Energi.
-
Siapa saja yang berpotensi menjadi juru bicara atau terlibat dalam penanganan komunikasi krisis di organisasi sektor Migas & Energi.
Tujuan Training:
Setelah mengikuti training ini, peserta diharapkan mampu:
-
Memahami definisi, jenis, dan siklus krisis spesifik industri migas & energi, serta potensi dampaknya yang luas.
-
Merumuskan rencana komunikasi krisis yang komprehensif, proaktif, dan terstruktur sesuai konteks industri.
-
Membentuk dan mengaktifkan Tim Komunikasi Krisis (CCT) dan Tim Respons Insiden (IRT) yang efektif.
-
Mengidentifikasi stakeholder kunci (termasuk regulator, komunitas lokal, NGO lingkungan, aparat keamanan) dan merumuskan pesan yang relevan dan strategis untuk setiap kelompok.
-
Memahami peran dan batasan aparat keamanan dalam konteks krisis industri dan prinsip komunikasi yang sesuai.
-
Menguasai teknik persiapan sebelum wawancara media, termasuk riset mendalam tentang isu teknis, lingkungan, dan sosial.
-
Menerapkan keterampilan wawancara media yang efektif, termasuk penanganan pertanyaan sulit dan provokatif terkait insiden industri.
-
Melakukan pemantauan media, media sosial, dan sentimen komunitas selama krisis, serta mengevaluasi efektivitas komunikasi.
-
Mengelola komunikasi tentang isu lingkungan, keselamatan kerja, dan dampak sosial dengan transparansi dan empati.
-
Menyusun rencana aksi pribadi untuk menghadapi dan mengelola komunikasi krisis di organisasi sektor Migas & Energi.
Silabus Training (Rincian Modul):
Modul 1: Fondasi Komunikasi Krisis di Sektor Migas & Energi
-
Sesi 1.1: Memahami Krisis Industri Migas & Energi: Risiko dan Dampak Unik
-
Definisi Krisis, Insiden, dan Masalah dalam Konteks Operasional Migas & Energi.
-
Jenis-jenis Krisis Khas Industri (Ledakan, Tumpahan, Kecelakaan Fatal, Protes Komunitas, Sanksi Regulasi, Siber).
-
Dampak Multidimensi Krisis: Operasional, Finansial, Reputasi, Lingkungan, Sosial, Lisensi Sosial untuk Beroperasi (SLO).
-
-
Sesi 1.2: Peran Komunikasi Krisis Proaktif & Strategis di Industri Ekstraktif
-
Mengapa Transparansi, Kecepatan, dan Akurasi adalah Kunci dalam Sektor Ini.
-
Manfaat Strategis Komunikasi Krisis yang Matang: Perlindungan Aset, Kelangsungan Bisnis, Pemulihan Kepercayaan.
-
-
Sesi 1.3: Pembentukan & Aktivasi Tim Manajemen Krisis (CMT) & Tim Komunikasi Krisis (CCT)
-
Peran dan Tanggung Jawab Anggota CMT/CCT (Juru Bicara, HSE, Operasional, Legal, Hubungan Komunitas, Media Relations).
-
Mekanisme Aktivasi Tim dan Rantai Komando Darurat.
-
Kualifikasi Juru Bicara Industri: Pengetahuan Teknis, Empati, Tenang di Bawah Tekanan.
-
Modul 2: Perencanaan Komunikasi Krisis yang Dikustomisasi Industri
-
Sesi 2.1: Audit Risiko Komunikasi & Identifikasi Skenario Krisis Industri
-
Melakukan Pre-Mortem: Membayangkan Skenario Krisis Terburuk Spesifik Migas & Energi (misalnya, kebocoran pipa, insiden di anjungan).
-
Identifikasi Area Rentan Organisasi dan Risiko yang Berpotensi Menjadi Krisis Komunikasi.
-
Pentingnya Database Stakeholder Kunci (Regulator, Komunitas, NGO, Media Spesialis).
-
-
Sesi 2.2: Merumuskan Rencana Komunikasi Krisis (CCP) yang Kokoh
-
Komponen CCP: Tim CCT, Protokol Respons, Pesan Kunci, Saluran Komunikasi, Dokumentasi.
-
Penyusunan Template Pernyataan Awal (Holding Statement) untuk Berbagai Skenario Krisis Industri.
-
Workshop Praktik: Penyusunan Elemen Dasar CCP untuk Skenario Krisis Migas/Energi.
-
-
Sesi 2.3: Mengidentifikasi & Menargetkan Stakeholder Kritis Industri
-
Prioritasi Audiens: Karyawan, Keluarga, Pelanggan, Regulator (SKK Migas, ESDM, KLHK), Komunitas Terdampak, NGO Lingkungan, Investor, Media Nasional/Internasional.
-
Merumuskan Pesan Kunci yang Jelas, Konsisten, Empatis, dan Akuntabel untuk Setiap Audiens.
-
Prinsip “Tell It All, Tell It Fast, Tell It First” dalam Konteks Industri yang Sensitif.
-
Modul 3: Eksekusi Komunikasi Krisis: Respons Cepat & Terukur
-
Sesi 3.1: Protokol Respons Awal & Komunikasi Internal Saat Krisis Menerpa
-
Langkah-langkah Pertama: Verifikasi Insiden, Notifikasi Internal, Aktivasi Tim.
-
Komunikasi Internal: Menjaga Karyawan Terinformasi dan Terlibat sebagai Duta.
-
Mengeluarkan Pernyataan Awal (Holding Statement) Sesuai Standar Industri.
-
-
Sesi 3.2: Memilih Saluran Komunikasi Krisis & Kontrol Informasi
-
Saluran Internal (Intranet, Group Chat Darurat, Rapat Langsung di Site).
-
Saluran Eksternal (Press Release, Media Sosial, Website, Hotline Komunitas, Kanal Regulator).
-
Mengintegrasikan Pesan Lintas Saluran untuk Konsistensi.
-
-
Sesi 3.3: Media Monitoring, Social Listening & Manajemen Sentimen Industri
-
Pentingnya Memantau Berita, Media Sosial, dan Percakapan Online terkait Isu Industri.
-
Menganalisis Isu, Tren, dan Sentimen Negatif/Positif dari Regulator, Komunitas, dan NGO.
-
Tools Media Monitoring Spesifik Industri (jika ada).
-
Modul 4: Menghadapi Media & Stakeholder Kritis di Sektor Migas & Energi
-
Sesi 4.1: Peran Juru Bicara Industri & Persiapan Kritis Sebelum Wawancara
-
Kualifikasi Juru Bicara: Kredibilitas, Pengetahuan Teknis, Tenang di Bawah Tekanan, Empati Sosial.
-
Riset Mendalam tentang Isu Teknis, Lingkungan, Sosial, dan Sejarah Perusahaan/Industri.
-
Latihan Menyusun Poin-poin Pesan Kunci yang Ringkas dan Jelas (3-5 Poin).
-
Antisipasi Pertanyaan Sulit (Q&A Mapping) terkait Lingkungan, Keselamatan, atau Kompensasi.
-
-
Sesi 4.2: Teknik Komunikasi Kritis dalam Wawancara Media & Pernyataan Publik
-
“Bridging”: Menjawab Pertanyaan dan Kembali ke Pesan Kunci Strategis.
-
“Hooking”: Menarik Perhatian Jurnalis ke Poin Penting yang Ingin Disampaikan.
-
“Flagging”: Memberi Sinyal Pentingnya Sebuah Informasi.
-
Menghindari Jargon Teknis yang Sulit Dipahami Publik (Simplifikasi Bahasa).
-
Mengelola Bahasa Tubuh, Ekspresi Wajah, dan Olah Vokal untuk Kredibilitas.
-
-
Sesi 4.3: Menangani Pertanyaan Sulit, Provokatif, & Repetitif Industri
-
Respons Cerdas Terhadap Pertanyaan tentang “Siapa yang Bersalah?”, “Berapa Kerugiannya?”, “Bagaimana Dampak Lingkungannya?”.
-
Merespons Tuduhan dari NGO Lingkungan atau Keluhan Komunitas.
-
Menjelaskan Insiden Teknis yang Kompleks kepada Audiens Awam.
-
Kapan Mengatakan “Saya Tidak Tahu” dan Kapan Mengarahkan ke Sumber Lain.
-
-
Sesi 4.4: Komunikasi dengan Komunitas Lokal & Aparat Keamanan
-
Prinsip Komunikasi yang Sensitif Budaya dan Non-Kekerasan dengan Komunitas.
-
Mekanisme Penyelesaian Pengaduan Komunitas (Grievance Mechanism).
-
Memahami Peran dan Batasan Aparat Keamanan (TNI/Polri) dalam Krisis Industri (sesuai VPSHR).
-
Pentingnya Protokol of Engagement (POE) dengan Aparat Keamanan.
-
Modul 5: Simulasi Komunikasi Krisis & Wawancara Media Spesifik Industri Migas & Energi
-
Sesi 5.1: Simulasi Wawancara Media – Skenario 1 (One-on-One Interview)
-
Peserta Melakukan Wawancara Simulasi dengan Instruktur sebagai Jurnalis.
-
Skenario Krisis Khas Industri (misalnya, Insiden Operasional di Lapangan, Pengurangan Karyawan).
-
Fokus pada Penerapan Pesan Kunci, Teknik Bridging, dan Kontrol.
-
(Dilanjutkan di Sesi 5.2).
-
-
Sesi 5.2: Umpan Balik Konstruktif & Analisis Video Simulasi 1
-
Analisis Detail Performa Peserta (Konten, Delivery, Bahasa Tubuh, Penanganan Pertanyaan).
-
Identifikasi Kekuatan dan Area Peningkatan Spesifik Industri.
-
Umpan Balik dari Instruktur dan Rekan Peserta.
-
-
Sesi 5.3: Simulasi Wawancara Media – Skenario 2 (More Challenging & Group Interview)
-
Skenario Krisis yang Lebih Kompleks dan Sensitif (misalnya, Tumpahan Minyak, Kecelakaan Kerja Fatal, Protes Komunitas Eskalatif, Investigasi Regulator).
-
Wawancara dengan Tekanan Tinggi dan Pertanyaan Provokatif yang Relevan dengan Industri.
-
(Dilanjutkan di Sesi 5.4).
-
-
Sesi 5.4: Umpan Balik Konstruktif & Analisis Video Simulasi 2
-
Analisis Mendalam Performa Peserta dalam Menangani Tekanan, Pertanyaan Kompleks, dan Berbagai Aspek Komunikasi.
-
Strategi Perbaikan Spesifik untuk Menjadi Juru Bicara yang Unggul di Tengah Krisis Industri.
-
Praktek Ulang Area Kritis.
-
Modul 6: Pasca-Krisis, Pengelolaan Reputasi & Rencana Aksi
-
Sesi 6.1: Pengelolaan Komunikasi Pasca-Krisis & Pemulihan Reputasi
-
Strategi Membangun Kembali Kepercayaan Stakeholder (Regulator, Komunitas, Investor, Karyawan).
-
Komunikasi Berkelanjutan: Pembaruan Progres Penanganan, Solusi Jangka Panjang, dan Pembelajaran.
-
Peran Fungsi HSE dan Hubungan Komunitas dalam Pemulihan Reputasi.
-
-
Sesi 6.2: Mengukur Dampak Krisis & Efektivitas Komunikasi di Sektor Migas/Energi
-
Metrik Dampak Krisis (Kerugian Operasional, Saham, Sentimen Media/Komunitas, Sanksi Regulasi).
-
KPI Komunikasi Krisis (Kecepatan Respons, Konsistensi Pesan, Tingkat Pengembalian Kepercayaan).
-
Laporan Akhir Krisis & Lessons Learned (Pembelajaran) untuk Pencegahan di Masa Depan.
-
-
Sesi 6.3: Rencana Aksi Pribadi & Penutup
-
Merangkum Pembelajaran Kunci dan Sesi Tanya Jawab Mendalam.
-
Menyusun Rencana Aksi Konkret, Terukur, dan Bertarget Waktu untuk Meningkatkan Kesiapsiagaan Komunikasi Krisis & Keterampilan Wawancara Media di Organisasi Sektor Migas & Energi Anda.
-
Menentukan Sumber Daya dan Dukungan yang Dibutuhkan (misalnya, Pelatihan Reguler, Tim Simulasi Internal, Review CCP).
-
Evaluasi Training dan Pesan Kunci untuk Menjadi Pemimpin yang Kompeten dalam Manajemen Krisis Industri Ekstraktif.
-
Metode Training:
-
Presentasi Interaktif & Diskusi Kelompok Mendalam
-
Studi Kasus Krisis Komunikasi Nyata dari Industri Migas & Energi (Analisis Strategi & Hasilnya, termasuk Video/Audio Jika Tersedia).
-
Intensif Sesi Simulasi Wawancara Media (dengan Video Recording opsional untuk feedback) dengan Skala Kesulitan dan Skenario Spesifik Industri.
-
Workshop Praktik: Penyusunan Rencana Komunikasi Krisis, Pembentukan Pesan Kunci, Pemetaan Q&A, Analisis Stakeholder Kritis.
-
Analisis Performa Wawancara (Video Playback & Feedback).
-
Sesi Tanya Jawab Terbuka.
-
Pengembangan Rencana Aksi Pribadi yang Detail.
Durasi Training:
-
2 Hari Efektif (Ideal untuk cakupan materi dan praktik simulasi yang intensif dan fokus industri)
Evaluasi Training:
-
Pre-test dan Post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan komunikasi krisis serta wawancara media di industri Migas & Energi.
-
Evaluasi Formatif: Penilaian partisipasi aktif dalam diskusi, kualitas workshop praktik, dan performa dalam simulasi wawancara media.
-
Penilaian Kualitas Rencana Aksi Pribadi yang disusun.
-
Kuesioner Evaluasi Training untuk mengukur kepuasan peserta dan umpan balik untuk perbaikan.
Sertifikasi:
-
Sertifikat Kehadiran Training: Diterbitkan oleh Sentras Consulting bagi peserta yang telah mengikuti Crisis Communication Management for the Oil & Gas Industry Training Program.
Profil Instruktur/Fasilitator:
Pelatihan ini akan dipandu oleh instruktur yang merupakan praktisi senior dan ahli di bidang Komunikasi Krisis, Public Relations, atau HSE/Hubungan Masyarakat di industri Migas & Energi, dengan pengalaman luas dalam menangani krisis perusahaan dan melatih juru bicara di sektor ini. Instruktur memiliki keahlian mendalam dalam strategi komunikasi krisis, media relations, public speaking, teknik wawancara media di bawah tekanan, serta pemahaman yang kuat tentang dinamika industri, risiko operasional, isu lingkungan, sosial, dan regulasi di sektor ekstraktif. Mampu menyampaikan materi secara terstruktur, relevan, dan memberikan wawasan praktis serta simulasi yang realistis dari pengalaman nyata.
Opsi Pelaksanaan Training:
-
Offline (Klasikal):
-
Lokasi: Ruang training Sentras Consulting atau hotel/venue representatif yang kondusif untuk diskusi mendalam, workshop, dan terutama, simulasi wawancara media yang realistis.
-
Fasilitas: Ruang kelas yang nyaman, peralatan training (proyektor, sound system, whiteboard, flipchart, kamera video untuk simulasi), studi kasus, modul training, coffee break, makan siang, training kit.
-
-
In-House Training: Pelatihan ini sangat sangat direkomendasikan untuk in-house di lokasi perusahaan klien, karena memungkinkan penyesuaian skenario krisis dan simulasi wawancara dengan konteks industri, risiko, dan isu spesifik yang mungkin dihadapi perusahaan (dengan menjaga kerahasiaan). Hal ini akan membuat pelatihan jauh lebih relevan dan berdampak, serta memungkinkan diskusi tentang Protocol of Engagement internal perusahaan.
-
Online Training (Interaktif): Training Crisis Communication Management for the Oil & Gas Industry dapat dilaksanakan secara efektif secara online menggunakan platform video conference interaktif dengan fitur rekaman dan breakout room untuk simulasi wawancara. Namun, efektivitas bahasa tubuh dan dinamika tekanan mungkin sedikit berkurang dibandingkan tatap muka. (Konsultasikan dengan tim Sentras Consulting untuk opsi ini).
FAQ (Frequently Asked Questions):
-
Siapa saja yang cocok mengikuti training ini?
-
Manajer senior, direktur, kepala departemen, manajer komunikasi/PR, HSE, hubungan masyarakat, dan anggota tim respons krisis di perusahaan migas & energi.
-
-
Apa manfaat utama mengikuti training ini?
-
Peserta akan mampu merumuskan rencana komunikasi krisis yang disesuaikan industri, mengelola respons cepat, menyusun pesan kunci, dan menguasai teknik menghadapi wawancara media di bawah tekanan untuk melindungi reputasi dan lisensi sosial perusahaan.
-
-
Apakah training ini hanya teori?
-
Tidak, training ini sangat praktis, dengan penekanan kuat pada simulasi wawancara media dan workshop penyusunan rencana yang relevan dengan skenario industri migas & energi, untuk memastikan peserta dapat langsung menerapkan keterampilan.
-
-
Metode training apa yang digunakan?
-
Metode interaktif, termasuk presentasi, diskusi, studi kasus spesifik industri, workshop praktik, dan yang terpenting, simulasi wawancara media intensif dengan umpan balik.
-
-
Berapa lama durasi training ini?
-
Durasi training ideal adalah 2 hari efektif.
-
-
Apakah ada sertifikat setelah mengikuti training ini?
-
Ya, peserta akan mendapatkan sertifikat kehadiran dari Sentras Consulting.
-
-
Apakah training ini bisa dilaksanakan secara online?
-
Ya, sangat efektif jika dilaksanakan secara online.
-
-
Bagaimana cara mendaftar training ini?
-
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui website Sentras Consulting atau menghubungi kontak yang tertera.
-
-
Apakah ada diskon untuk pendaftaran grup?
-
Ya, tersedia diskon khusus untuk pendaftaran grup. Hubungi tim Sentras Consulting untuk informasi lebih lanjut.
-
-
Apa saja materi yang akan didapatkan peserta?
-
Peserta akan mendapatkan modul training lengkap (hardcopy/softcopy), template rencana komunikasi krisis yang disesuaikan industri, studi kasus, dan handout tambahan yang relevan.
-