Pengawas Scaffolding

Training & Sertifikasi BNSP: Pengawas Scaffolding
Training & Sertifikasi BNSP: Pengawas Scaffolding

Deskripsi Singkat :

Jadilah pemimpin keselamatan scaffolding di proyek Anda. Training dan sertifikasi BNSP ini membekali Pengawas Scaffolding dengan kompetensi manajerial dan teknis untuk merencanakan, mengawasi, dan memastikan pekerjaan scaffolding yang aman dan berkualitas tinggi. Pelajari penerapan K3, pengaturan pelaksanaan K3 & komunikasi, kontribusi kualitas kerja, pemeriksaan gambar kerja & rangkaian scaffolding, identifikasi desain & jadwal, dan menyetujui pekerjaan scaffolding. Dapatkan sertifikasi resmi BNSP dan tingkatkan kepemimpinan K3 Anda di bidang scaffolding.

Benefit Mengikuti Training Ini:

  • Sertifikasi Kompetensi BNSP: Raih sertifikasi Pengawas Scaffolding dari BNSP, bukti pengakuan resmi atas kompetensi supervisi scaffolding Anda.

  • Kepemimpinan K3 Scaffolding: Menguasai peran dan tanggung jawab sebagai Pengawas K3 dalam memimpin dan mengarahkan tim scaffolding.

  • Manajemen Pelaksanaan K3 & Komunikasi: Mampu mengatur pelaksanaan K3 dan komunikasi yang efektif di tempat kerja scaffolding.

  • Pengawasan Kualitas Kerja Scaffolding: Memastikan kualitas hasil kerja scaffolding sesuai standar dan gambar kerja.

  • Kompetensi Pemeriksaan Scaffolding Tingkat Lanjut: Mahir memeriksa gambar kerja, desain, jadwal, dan rangkaian pemasangan scaffolding secara detail.

  • Otoritas Persetujuan Pekerjaan Scaffolding: Memiliki kompetensi untuk memeriksa kebenaran dan menyetujui pekerjaan pemasangan scaffolding sebelum digunakan.

  • Peningkatan Karir: Meningkatkan peluang karir dan nilai profesionalisme Anda sebagai Pengawas Scaffolding bersertifikasi BNSP.

  • Keamanan Proyek: Berperan penting dalam memastikan keselamatan proyek secara keseluruhan melalui pengawasan scaffolding yang efektif.

  • Kepatuhan Regulasi: Memenuhi persyaratan kompetensi Pengawas Scaffolding sesuai standar dan peraturan K3.

 

Target Peserta:

  • Calon Pengawas Scaffolding

  • Supervisor Lapangan / Foreman yang Bertanggung Jawab atas Pekerjaan Scaffolding

  • Koordinator Tim Scaffolding

  • Praktisi K3 Konstruksi yang ingin Spesialisasi di Pengawasan Scaffolding

  • Staf Teknik Sipil / Arsitektur yang Terlibat dalam Perencanaan dan Pengawasan Scaffolding

  • Siapa saja yang ingin mengembangkan karir sebagai Pengawas Scaffolding

 

Tujuan Training:

Setelah mengikuti training dan dinyatakan kompeten melalui uji sertifikasi BNSP, peserta mampu:

  1. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja.

  2. Melaksanakan komunikasi di tempat kerja.

  3. Mengatur pelaksanaan K3 di tempat kerja.

  4. Mengatur komunikasi di tempat kerja.

  5. Memberikan kontribusi kualitas hasil kerja.

  6. Memeriksa gambar kerja scaffolding.

  7. Mengidentifikasi desain scaffolding.

  8. Mengidentifikasi jadwal pelaksanaan scaffolding.

  9. Memeriksa rangkaian pemasangan scaffolding.

  10. Memeriksa kebenaran dan menyetujui pekerjaan pemasangan scaffolding.

 

Silabus Training (Rincian Modul):

Modul 1: Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja (Perspektif Pengawas Scaffolding)

  • Reviu Prinsip Dasar K3 dan Peraturan Perundangan K3 yang Relevan (Fokus pada Aspek Supervisi dan Tanggung Jawab Pengawas).

  • Peran dan Tanggung Jawab Pengawas Scaffolding dalam Menerapkan K3 di Tempat Kerja: Memastikan Kepatuhan terhadap PKA, Mengawasi Penggunaan APD, Mengidentifikasi dan Mengendalikan Bahaya, Mendorong Budaya K3 Positif.

  • Teknik Mengawasi dan Memastikan Penerapan K3 oleh Tim Kerja Scaffolding di Lapangan.

  • Mengkomunikasikan Kebijakan dan Prosedur K3 kepada Tim Kerja Scaffolding.

  • Menangani Pelanggaran K3 dan Melakukan Tindakan Korektif yang Tepat.

  • Promosi Kesadaran K3 dan Kampanye Keselamatan Kerja di Area Scaffolding.

  • Studi Kasus Kecelakaan Kerja Scaffolding Akibat Kegagalan Pengawasan K3 dan Pembelajaran.

Modul 2: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja (Perspektif Pengawas Scaffolding)

  • Reviu Prinsip Dasar Komunikasi Efektif di Tempat Kerja (Fokus pada Komunikasi Supervisi dan Koordinasi Tim).

  • Peran Pengawas Scaffolding dalam Mengatur Komunikasi di Tempat Kerja: Memberikan Instruksi Kerja yang Jelas, Melaksanakan Briefing K3, Memfasilitasi Komunikasi Timbal Balik, Menyelesaikan Konflik Komunikasi.

  • Teknik Komunikasi Supervisi yang Efektif: Komunikasi Verbal dan Nonverbal, Komunikasi Tertulis (Instruksi Kerja, Memo), Komunikasi Visual (Papan Informasi, Rambu).

  • Strategi Meningkatkan Komunikasi Timbal Balik dengan Tim Kerja Scaffolding: Mendorong Umpan Balik dari Operator, Melakukan Diskusi Kelompok, Mengadakan Pertemuan Rutin.

  • Mengatasi Hambatan Komunikasi yang Umum Terjadi di Lapangan Scaffolding (Kebisingan, Jarak Jauh, Perbedaan Bahasa).

  • Pemanfaatan Teknologi Komunikasi untuk Koordinasi Tim Scaffolding (Radio Komunikasi, Aplikasi Chatting Grup).

  • Simulasi Komunikasi Supervisi Efektif dalam Berbagai Skenario Pekerjaan Scaffolding (Briefing Tim, Instruksi Kerja Kompleks, Penanganan Konflik Komunikasi).

Modul 3: Mengatur Pelaksanaan K3 di Tempat Kerja Scaffolding (Fungsi Pengawasan dan Manajemen)

  • Perencanaan K3 dalam Pekerjaan Scaffolding: Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Scaffolding, Penetapan Pengendalian Risiko, Penyusunan Prosedur Kerja Aman (PKA) Scaffolding, Pemilihan APD yang Tepat.

  • Pengorganisasian Pelaksanaan K3 Scaffolding: Pembentukan Tim K3 Scaffolding, Penentuan Peran dan Tanggung Jawab Anggota Tim, Alokasi Sumber Daya K3 (APD, Peralatan Inspeksi, dll.).

  • Pengarahan Pelaksanaan K3 Scaffolding: Memberikan Instruksi K3 yang Jelas kepada Tim Kerja, Melaksanakan Briefing K3 Rutin, Memastikan Pemahaman dan Kepatuhan Pekerja terhadap Prosedur K3.

  • Pengendalian Pelaksanaan K3 Scaffolding: Melakukan Inspeksi K3 Secara Berkala, Memantau Kepatuhan Pekerja terhadap PKA dan Penggunaan APD, Menangani Temuan Inspeksi dan Melakukan Tindak Lanjut Perbaikan.

  • Evaluasi Kinerja K3 Scaffolding: Analisis Data Kecelakaan Kerja (Jika Ada), Umpan Balik dari Pekerja, Audit K3 Scaffolding, Identifikasi Area Perbaikan Sistem K3.

  • Praktik Menyusun Rencana K3 Scaffolding dan Mengembangkan Checklist Inspeksi K3 Scaffolding.

Modul 4: Mengatur Komunikasi di Tempat Kerja Scaffolding (Fungsi Pengawasan dan Manajemen)

  • Perencanaan Komunikasi dalam Pekerjaan Scaffolding: Identifikasi Informasi yang Perlu Dikomunikasikan, Penentuan Target Audiens Komunikasi, Pemilihan Saluran Komunikasi yang Tepat, Penyusunan Jadwal Komunikasi.

  • Pengorganisasian Sistem Komunikasi di Tempat Kerja Scaffolding: Penentuan Alur Komunikasi, Penetapan Tanggung Jawab Komunikasi, Penyediaan Sarana Komunikasi (Papan Informasi, Radio Komunikasi, dll.).

  • Pengarahan Komunikasi di Tempat Kerja Scaffolding: Memastikan Informasi K3 Tersampaikan kepada Seluruh Pekerja, Mendorong Komunikasi Timbal Balik, Memfasilitasi Pertukaran Informasi Antar Tim Kerja.

  • Pengendalian Komunikasi di Tempat Kerja Scaffolding: Memantau Efektivitas Komunikasi, Mengidentifikasi Hambatan Komunikasi, Melakukan Perbaikan Sistem Komunikasi Jika Diperlukan.

  • Evaluasi Sistem Komunikasi di Tempat Kerja Scaffolding: Umpan Balik dari Pekerja, Analisis Efektivitas Komunikasi dalam Mendukung Keselamatan dan Kelancaran Pekerjaan, Identifikasi Area Peningkatan Sistem Komunikasi.

  • Praktik Menyusun Rencana Komunikasi Scaffolding dan Mengembangkan Materi Briefing K3 Scaffolding.

Modul 5: Memberikan Kontribusi Kualitas Hasil Kerja Scaffolding (Fungsi Pengawasan Kualitas)

  • Standar Kualitas Pekerjaan Scaffolding yang Baik dan Benar: Kestabilan Struktur Scaffolding, Kekuatan Scaffolding Menahan Beban Kerja, Kelurusan dan Kerataan Scaffolding, Kelengkapan Komponen Scaffolding, Keamanan Akses dan Platform Kerja.

  • Peran Pengawas Scaffolding dalam Memastikan Kualitas Hasil Kerja: Memahami Standar Kualitas, Mengawasi Pelaksanaan Pemasangan Scaffolding, Melakukan Inspeksi Kualitas, Memberikan Instruksi Perbaikan Jika Ditemukan Ketidaksesuaian, Menyetujui Pekerjaan Scaffolding yang Memenuhi Standar.

  • Teknik Memastikan Kualitas Pemasangan Scaffolding: Inspeksi Visual Detail, Penggunaan Alat Ukur (Waterpass, Meteran), Pengujian Beban (Jika Diperlukan).

  • Mengidentifikasi Potensi Masalah Kualitas Pemasangan Scaffolding dan Cara Mengatasinya.

  • Mendokumentasikan Hasil Inspeksi Kualitas Pekerjaan Scaffolding: Checklist Inspeksi Kualitas, Foto Dokumentasi, Laporan Inspeksi Kualitas.

  • Mendorong Budaya Kerja Berkualitas dan Teliti di Tim Scaffolding.

Modul 6: Memeriksa Gambar Kerja Scaffolding (Tingkat Lanjut)

  • Pendalaman Membaca Gambar Kerja Scaffolding Kompleks: Gambar Isometrik, Gambar Potongan, Gambar Detail Sambungan, Bill of Material (BOM).

  • Memahami Spesifikasi Teknik dan Standar Desain Scaffolding yang Tercantum dalam Gambar Kerja.

  • Menganalisis Gambar Kerja untuk Memastikan Kesesuaian Desain Scaffolding dengan Kondisi Lapangan dan Kebutuhan Pekerjaan.

  • Mengidentifikasi Potensi Masalah Desain Scaffolding Berdasarkan Gambar Kerja (Ketidaksesuaian Standar, Kekurangan Komponen, Ketidakstabilan Struktur).

  • Verifikasi Gambar Kerja Scaffolding Sebelum Pelaksanaan Pemasangan: Memastikan Gambar Kerja Lengkap, Jelas, Akurat, dan Sesuai dengan Peraturan dan Standar yang Berlaku.

  • Komunikasi Efektif dengan Perancang Scaffolding Jika Ditemukan Ketidaksesuaian atau Keraguan dalam Gambar Kerja.

  • Praktik Menganalisis dan Memeriksa Contoh Gambar Kerja Scaffolding Kompleks dan Mengidentifikasi Potensi Masalah Desain.

Modul 7: Mengidentifikasi Desain Scaffolding (Jenis-jenis Scaffolding dan Aplikasinya)

  • Jenis-jenis Scaffolding yang Umum Digunakan dalam Industri Konstruksi dan Migas:

    • Independent Scaffolding (Standard Scaffolding).

    • Birdcage Scaffolding.

    • Cantilever Scaffolding.

    • Suspended Scaffolding.

    • Mobile Scaffolding (Tower Scaffolding).

    • Special Scaffolding (Scaffolding dengan Desain Khusus untuk Kondisi Tertentu).

  • Karakteristik, Keunggulan, dan Keterbatasan Masing-masing Jenis Scaffolding.

  • Kriteria Pemilihan Jenis Scaffolding yang Tepat Berdasarkan: Jenis Pekerjaan, Ketinggian Kerja, Beban Kerja, Bentuk Struktur Bangunan, Kondisi Lingkungan Kerja, Biaya, Waktu Pemasangan.

  • Mengidentifikasi Jenis Scaffolding yang Tepat Berdasarkan Gambar Kerja dan Deskripsi Pekerjaan.

  • Memahami Batasan Penggunaan Masing-masing Jenis Scaffolding untuk Memastikan Keamanan dan Efisiensi Pekerjaan.

  • Studi Kasus Pemilihan Jenis Scaffolding yang Tepat untuk Berbagai Jenis Pekerjaan Konstruksi dan Pemeliharaan.

Modul 8: Mengidentifikasi Jadwal Pelaksanaan Scaffolding (Perencanaan dan Koordinasi)

  • Pentingnya Perencanaan Jadwal Pelaksanaan Scaffolding yang Terintegrasi dengan Jadwal Proyek Keseluruhan.

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jadwal Pelaksanaan Scaffolding: Jenis Pekerjaan, Ukuran dan Kompleksitas Scaffolding, Ketersediaan Material dan Peralatan, Jumlah Tim Kerja, Kondisi Cuaca, Akses Lokasi Kerja, Izin Kerja.

  • Langkah-langkah Perencanaan Jadwal Pelaksanaan Scaffolding: Breakdown Pekerjaan Scaffolding Menjadi Tugas-tugas Kecil, Estimasi Waktu untuk Setiap Tugas, Penentuan Urutan Tugas, Pembuatan Timeline Jadwal.

  • Alat Bantu Perencanaan Jadwal Pelaksanaan Scaffolding: Gantt Chart, Critical Path Method (CPM).

  • Koordinasi Jadwal Pelaksanaan Scaffolding dengan Jadwal Pekerjaan Lain yang Terkait (Pekerjaan Struktur, Pekerjaan MEP, Pekerjaan Finishing).

  • Monitoring dan Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Scaffolding: Memantau Progres Pekerjaan, Mengidentifikasi Keterlambatan, Melakukan Penyesuaian Jadwal Jika Diperlukan.

  • Komunikasi Jadwal Pelaksanaan Scaffolding kepada Tim Kerja dan Pihak Terkait.

Modul 9: Memeriksa Rangkaian Pemasangan Scaffolding (Inspeksi Rangkaian dan Komponen)

  • Teknik Inspeksi Rangkaian Pemasangan Scaffolding Secara Sistematis dan Detail: Pemeriksaan Lapangan Langsung (Walk-around Inspection), Penggunaan Checklist Inspeksi Scaffolding, Dokumentasi Temuan Inspeksi (Foto, Catatan).

  • Area Inspeksi Rangkaian Pemasangan Scaffolding:

    • Pondasi / Base Plate Scaffolding: Kestabilan, Leveling, Kekuatan Tumpuan.

    • Komponen Vertikal (Standard): Kelurusan, Kerusakan, Sambungan.

    • Komponen Horizontal (Ledger & Transom): Kelurusan, Kekencangan Coupler, Kerusakan.

    • Bracing (Diagonal/Silang): Kelengkapan, Kekencangan Coupler, Posisi yang Benar.

    • Platform Kerja: Kelengkapan Papan Landasan, Kekuatan Papan, Kekencangan Ikatan Papan, Toe Board, Guard Rail.

    • Tangga Akses: Kemiringan yang Aman, Pegangan Tangga, Kondisi Tangga.

    • Tie-in (Pengikat ke Struktur Bangunan): Kekuatan Ikatan, Jumlah Ikatan Sesuai Desain.

  • Mengidentifikasi Potensi Bahaya dan Defect pada Rangkaian Pemasangan Scaffolding Berdasarkan Hasil Inspeksi.

  • Menentukan Tingkat Risiko Temuan Inspeksi (Kritis, Mayor, Minor) dan Prioritas Tindak Lanjut Perbaikan.

Modul 10: Memeriksa Kebenaran dan Menyetujui Pekerjaan Pemasangan Scaffolding (Final Inspection & Approval)

  • Prosedur Pemeriksaan Akhir (Final Inspection) Pekerjaan Pemasangan Scaffolding Sebelum Disetujui dan Digunakan: Pemeriksaan Keseluruhan Rangkaian Scaffolding, Verifikasi Kesesuaian dengan Gambar Kerja dan Standar Kualitas, Pengujian Keamanan (Jika Diperlukan).

  • Checklist Pemeriksaan Akhir Scaffolding yang Komprehensif dan Detail.

  • Kriteria Penerimaan Pekerjaan Pemasangan Scaffolding: Memenuhi Semua Persyaratan K3 dan Kualitas, Tidak Ada Temuan Inspeksi yang Kritis atau Mayor, Semua Temuan Minor Telah Ditindaklanjuti.

  • Proses Persetujuan Pekerjaan Pemasangan Scaffolding: Penandatanganan Checklist Inspeksi Akhir oleh Pengawas Scaffolding yang Berwenang, Penerbitan Scaffolding Handover Certificate atau Label “Aman Digunakan” (Scaff Tagging).

  • Tanggung Jawab Pengawas Scaffolding dalam Menyetujui Pekerjaan Pemasangan Scaffolding: Memastikan Keamanan Pengguna Scaffolding, Memenuhi Persyaratan Hukum dan Standar K3, Menghindari Tanggung Jawab Hukum Jika Terjadi Kecelakaan Akibat Kesalahan Persetujuan.

  • Dokumentasi Pekerjaan Pemasangan Scaffolding yang Disetujui: Arsip Checklist Inspeksi Akhir, Sertifikat Serah Terima Scaffolding, Gambar Kerja As-Built (Jika Ada).

 

Metode Training:

  • Presentasi Interaktif & Multimedia (Visualisasi Gambar Kerja & Contoh Inspeksi Scaffolding)

  • Diskusi Kelompok & Studi Kasus Kecelakaan Scaffolding (Fokus pada Aspek Pengawasan)

  • Workshop Praktik Membaca Gambar Kerja Scaffolding Tingkat Lanjut & Pengembangan Checklist Inspeksi

  • Simulasi Inspeksi Scaffolding di Area Simulasi (Fokus pada Teknik Inspeksi Supervisi)

  • Role-Playing Skenario Pengawasan Tim Scaffolding & Pengambilan Keputusan Supervisi

  • Sesi Tanya Jawab & Konsultasi dengan Instruktur (Pakar Scaffolding & K3 Konstruksi)

  • Games & Aktivitas Interaktif (Kuis Inspeksi Scaffolding, Permainan Studi Kasus Supervisi)

 

Durasi Training:

  • 3 Hari Efektif (Ideal untuk Program Pengawas Scaffolding yang Mendalam dan Praktis)

    • 2 Hari Materi Training & Workshop Supervisi

    • 1 Hari Uji Kompetensi BNSP

 

Evaluasi Training & Sertifikasi:

  • Pre-test dan Post-test: Mengukur pemahaman materi Pengawas Scaffolding sebelum dan sesudah training (Soal Pilihan Ganda & Essay).

  • Evaluasi Formatif: Penilaian partisipasi aktif, diskusi kelompok, studi kasus, workshop, simulasi, dan role-playing selama training.

  • Uji Kompetensi BNSP:

    • Uji Tertulis: Pilihan ganda dan essay (menguji pengetahuan K3 Scaffolding, standar Scaffolding, gambar kerja Scaffolding, prosedur inspeksi & persetujuan Scaffolding, aspek supervisi & manajerial).

    • Uji Praktek/Observasi: Demonstrasi keterampilan memeriksa gambar kerja Scaffolding, melakukan inspeksi rangkaian pemasangan Scaffolding (simulasi), menyusun laporan inspeksi Scaffolding, memberikan instruksi perbaikan (dinilai oleh Asesor BNSP).

  • Kuesioner Evaluasi Training: Umpan balik dari peserta untuk peningkatan kualitas training (Format Detail dan Fokus pada Aspek Supervisi).

 

Sertifikasi:

  • Sertifikat Kompetensi BNSP: Diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bagi peserta yang dinyatakan KOMPETEN dalam uji kompetensi Pengawas Scaffolding.

  • Sertifikat Kehadiran Training: Diterbitkan oleh Sentras Consulting bagi peserta yang telah mengikuti training (opsional, tanpa sertifikasi BNSP).

 

Profil Instruktur/Fasilitator:

Training ini akan difasilitasi oleh instruktur yang sangat berpengalaman dan kompeten di bidang Scaffolding, K3 Konstruksi, dan Supervisi, memiliki sertifikasi Scaffolding Inspector Tingkat Lanjut atau sertifikasi terkait Supervisi Scaffolding, berpengalaman sebagai Pengawas Scaffolding di proyek-proyek konstruksi besar, serta memiliki pemahaman mendalam tentang standar Scaffolding Internasional dan Nasional (OSHA, ANSI, SNI). Instruktur memiliki kemampuan komunikasi yang baik, interaktif, dan mampu menyampaikan materi secara praktis, aplikatif, dan relevan dengan tantangan pengawasan Scaffolding di lapangan.

 

Opsi Pelaksanaan Training:

  • Offline (Klasikal & Workshop Supervisi):

    • Lokasi: Ruang training Sentras Consulting atau lokasi yang representatif (pusat pelatihan K3 Konstruksi, kantor proyek konstruksi dengan ruang training memadai).

    • Fasilitas: Ruang kelas representatif yang kondusif untuk diskusi kelompok dan workshop supervisi, peralatan training (proyektor, sound system, whiteboard, flipchart), contoh gambar kerja Scaffolding kompleks, contoh checklist inspeksi Scaffolding, modul training detail dan fokus supervisi, coffee break, makan siang, training kit.

  • In-House Training: Pelatihan sangat direkomendasikan untuk in-house di lokasi perusahaan konstruksi, memungkinkan penyesuaian studi kasus dan contoh implementasi dengan jenis proyek konstruksi dan sistem Scaffolding yang umum digunakan perusahaan, serta fokus pada tantangan supervisi Scaffolding spesifik proyek perusahaan.

  • Online Training: Pelatihan dan sertifikasi dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi zoom


FAQ (Frequently Asked Questions):

  1. Apa perbedaan sertifikasi Operator Scaffolding dan Pengawas Scaffolding BNSP?

    • Sertifikasi Operator Scaffolding fokus pada kompetensi pemasangan dan pembongkaran Scaffolding, sedangkan Sertifikasi Pengawas Scaffolding lebih menekankan pada kompetensi supervisi, perencanaan, pengawasan kualitas, dan persetujuan pekerjaan Scaffolding. Pengawas Scaffolding adalah level yang lebih tinggi dan memiliki tanggung jawab manajerial.

  2. Mengapa sertifikasi Pengawas Scaffolding BNSP penting untuk karir di bidang konstruksi?

    • Sertifikasi Pengawas Scaffolding BNSP adalah pengakuan resmi atas kompetensi supervisi Scaffolding, sangat penting untuk meningkatkan kredibilitas, peluang karir ke posisi yang lebih tinggi (Manajer Proyek, Site Manager), dan memenuhi persyaratan kompetensi pengawas Scaffolding di proyek-proyek konstruksi besar dan kompleks.

  3. Apa saja persyaratan untuk mengikuti sertifikasi Pengawas Scaffolding BNSP? Lebih tinggi dari Operator Scaffolding?

    • Persyaratan lebih tinggi dari Operator Scaffolding, umumnya membutuhkan sertifikasi Operator Scaffolding BNSP (atau kualifikasi setara), pengalaman kerja yang relevan sebagai Supervisor Lapangan atau Foreman di proyek konstruksi (diutamakan pengalaman Scaffolding), pendidikan SMK/STM Teknik Sipil atau bidang terkait (D3/S1 lebih diutamakan), dan mengikuti training Pengawas Scaffolding. Detail persyaratan spesifik lihat skema sertifikasi BNSP terbaru.

  4. Bagaimana proses uji kompetensi Pengawas Scaffolding BNSP lebih menekankan aspek supervisi?

    • Uji kompetensi Pengawas Scaffolding BNSP lebih menekankan pada aspek supervisi dan manajerial, meliputi uji tertulis (pengetahuan supervisi K3 Scaffolding, standar, gambar kerja), uji praktek/observasi (simulasi inspeksi supervisi, presentasi laporan supervisi), dan mungkin uji wawancara (pendalaman kompetensi supervisi dan pengambilan keputusan), dilakukan oleh Asesor BNSP yang expert di bidang Pengawasan Scaffolding.

  5. Berapa lama masa berlaku sertifikasi Pengawas Scaffolding BNSP dan bagaimana proses resertifikasinya?

    • Masa berlaku sertifikasi BNSP umumnya 3 tahun dan proses resertifikasi juga lebih menantang, mungkin melibatkan uji kompetensi ulang (fokus pada aspek supervisi terbaru), portofolio pengalaman supervisi Scaffolding selama masa berlaku sertifikasi, dan pengembangan profesional berkelanjutan (CPD) di bidang K3 Scaffolding Supervisi.

  6. Apakah training ini menjamin lulus sertifikasi Pengawas Scaffolding BNSP yang lebih tinggi dan kompleks?

    • Training Pengawas Scaffolding Sentras Consulting dirancang sebagai program advance untuk mempersiapkan calon Pengawas Scaffolding terbaik agar kompeten dan lulus uji sertifikasi BNSP yang lebih tinggi dan kompleks. Namun, kelulusan sertifikasi tetap bergantung pada dedikasi peserta dalam belajar dan kinerja individu saat uji kompetensi tingkat supervisi oleh Asesor BNSP Senior. Kami berkomitmen memberikan training supervisi Scaffolding terbaik untuk kesuksesan karir pengawas konstruksi.

  7. Siapa yang paling tepat dan sebaiknya mengikuti training Pengawas Scaffolding yang lebih advance ini?

    • Supervisor Lapangan berpengalaman, Foreman Scaffolding, Koordinator Tim Scaffolding, praktisi K3 Konstruksi yang ingin spesialisasi di Pengawasan Scaffolding, staf teknik sipil/arsitektur yang terlibat dalam pengawasan proyek, dan para profesional yang ingin mengembangkan karir ke level supervisi dan manajemen di bidang Scaffolding. Training Pengawas Scaffolding ini adalah investasi karir level supervisi dan manajemen.

  8. Bagaimana cara mendaftar training Pengawas Scaffolding yang lebih advance ini?

    • Pendaftaran terbuka untuk umum melalui website Sentras Consulting atau menghubungi kontak yang tertera. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan tim training kami untuk memastikan kesesuaian kualifikasi dan ekspektasi peserta dengan tingkat advance training Pengawas Scaffolding ini.

  9. Apakah ada diskon atau program khusus untuk training Pengawas Scaffolding yang lebih specialized ini?

    • Mengingat tingkat specialized dan investasi tinggi dalam training Pengawas Scaffolding, diskon reguler mungkin terbatas. Namun, program khusus untuk corporate group training dan opsi cicilan biaya training dapat didiskusikan. Hubungi tim kami untuk informasi program dan promo terbaru.

  10. Apakah training Pengawas Scaffolding ini bisa dilaksanakan in-house advanced supervisory program di perusahaan konstruksi?

    • Sangat direkomendasikan sebagai in-house advanced supervisory program eksklusif untuk perusahaan konstruksi besar yang ingin meningkatkan kompetensi supervisi Scaffolding tim lapangan secara signifikan. Materi, studi kasus, dan simulasi akan di-customize sepenuhnya dengan kebutuhan proyek konstruksi dan standar Scaffolding perusahaan. Hubungi kami untuk diskusi program advanced supervisory training Pengawas Scaffolding yang disesuaikan.

Daftarkan diri Anda atau tim Anda sekarang!

Tingkatkan Skill & Kompetensi Anda Sekarang!

Perlu bantuan dan diskusi lebih lanjut?
Account Executive kami siap membantu.

Training Lainnya :