
Deskripsi Singkat Training Effective Communication in Hospitals:
Di lingkungan rumah sakit yang kompleks, bertekanan tinggi, dan serba cepat, komunikasi yang efektif adalah fondasi utama keselamatan pasien, kualitas layanan, dan kolaborasi tim yang solid. Kesalahan komunikasi dapat berakibat fatal, sementara komunikasi yang unggul dapat meningkatkan kepercayaan pasien, mengurangi misdiagnosis, dan memperkuat kinerja tim medis maupun non-medis. Training “Effective Communication in Hospitals” ini dirancang untuk membekali seluruh staf rumah sakit dengan keterampilan komunikasi esensial yang berpusat pada empati, kejelasan, dan profesionalisme. Anda akan belajar bagaimana membangun rapport dengan pasien dan keluarga, berkomunikasi secara efektif dalam tim interdisipliner, menyampaikan berita buruk dengan sensitivitas, menangani keluhan, dan menggunakan teknologi komunikasi untuk meningkatkan efisiensi. Jadilah bagian dari tim yang mampu menciptakan lingkungan rumah sakit yang lebih komunikatif, aman, dan berorientasi pada pasien!
Benefit Mengikuti Training Ini:
-
Keselamatan Pasien: Mengurangi risiko kesalahan medis akibat miskomunikasi dan meningkatkan keselamatan pasien.
-
Kualitas Layanan: Meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman pasien serta keluarga.
-
Kepuasan Pasien: Mampu membangun kepercayaan dan kepuasan pasien melalui komunikasi yang empati.
-
Kolaborasi Tim Efektif: Meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar tim medis, perawat, dan staf pendukung.
-
Penyampaian Pesan Jelas: Menguasai cara menyampaikan informasi medis atau instruksi dengan jelas dan mudah dipahami.
-
Manajemen Keluhan: Mampu menangani keluhan dan umpan balik pasien secara profesional dan konstruktif.
-
Mengelola Emosi: Mengelola emosi diri sendiri dan pihak lain dalam situasi yang sensitif dan penuh tekanan.
-
Profesionalisme Komunikasi: Tampil lebih profesional dan kredibel dalam setiap interaksi di rumah sakit.
-
Lingkungan Kerja Positif: Berkontribusi pada budaya komunikasi terbuka dan saling mendukung di rumah sakit.
Target Peserta:
-
Dokter, Perawat, Apoteker, Ahli Gizi.
-
Staf Front Office, Customer Service Rumah Sakit, Unit Informasi Pasien.
-
Manajer dan Staf Administrasi Rumah Sakit.
-
Manajer dan Staf Departemen Keperawatan, Medis, Operasional, HR.
-
Tim Penanganan Keluhan Pasien.
-
Siapa saja yang berinteraksi langsung dengan pasien, keluarga pasien, atau rekan kerja di lingkungan rumah sakit.
Tujuan Training:
Setelah mengikuti training ini, peserta diharapkan mampu:
-
Memahami pentingnya komunikasi efektif dalam konteks rumah sakit untuk keselamatan pasien dan kualitas layanan.
-
Menerapkan prinsip-prinsip komunikasi berpusat pada pasien dan empati.
-
Menguasai teknik komunikasi verbal dan non-verbal yang efektif dengan pasien dan keluarga.
-
Melakukan komunikasi yang jelas, ringkas, dan akurat dalam tim medis interdisipliner (misalnya, SBAR).
-
Menyampaikan berita sensitif atau kabar buruk kepada pasien dan keluarga dengan empati dan profesionalisme.
-
Menangani keluhan pasien dan keluarga secara konstruktif dan solutif.
-
Mengelola emosi diri dan pihak lain dalam situasi bertekanan tinggi.
-
Menggunakan teknologi komunikasi (rekam medis elektronik, sistem informasi RS) secara efektif.
-
Menyusun rencana aksi pribadi untuk mengimplementasikan keterampilan komunikasi efektif di lingkungan rumah sakit.
Silabus Training (Rincian Modul):
Modul 1: Fondasi Komunikasi Efektif di Lingkungan Rumah Sakit
-
Sesi 1.1: Komunikasi Efektif: Fondasi Keselamatan Pasien & Kualitas Layanan
-
Mengapa Komunikasi adalah Keterampilan Paling Krusial di Rumah Sakit.
-
Dampak Miskomunikasi (Kesalahan Medis, Keluhan, Gugatan, Konflik Tim).
-
Manfaat Komunikasi Unggul (Kepercayaan, Kepatuhan Pasien, Efisiensi).
-
-
Sesi 1.2: Prinsip Komunikasi Berpusat pada Pasien (Patient-Centered Communication)
-
Memahami Perspektif Pasien dan Keluarga.
-
Pentingnya Empati, Rasa Hormat, dan Mendengarkan Aktif.
-
Membangun Rapport dan Kepercayaan dalam Hubungan Pasien-Penyedia Layanan.
-
-
Sesi 1.3: Tantangan Komunikasi Unik di Rumah Sakit
-
Tekanan Waktu, Hirarki Profesional, Kompleksitas Medis.
-
Kondisi Emosional Pasien/Keluarga (Cemas, Takut, Marah).
-
Barier Bahasa dan Budaya.
-
Modul 2: Keterampilan Komunikasi Interpersonal: Pasien & Keluarga
-
Sesi 2.1: Komunikasi Verbal yang Jelas, Ringkas, dan Informatif
-
Menghindari Jargon Medis yang Sulit Dipahami.
-
Menyampaikan Informasi Penting (Diagnosis, Pengobatan, Instruksi) dengan Bahasa Awam.
-
Teknik “Teach-Back” untuk Memastikan Pemahaman Pasien.
-
-
Sesi 2.2: Komunikasi Non-Verbal: Bahasa Tubuh, Ekspresi, & Kontak Mata
-
Pentingnya Bahasa Tubuh Terbuka, Ekspresi Ramah, dan Kontak Mata yang Tulus.
-
Membaca Sinyal Non-Verbal dari Pasien (Kecemasan, Nyeri, Ketidaknyamanan).
-
Mengelola Ruang Pribadi dan Sentuhan yang Tepat.
-
-
Sesi 2.3: Mendengarkan Aktif & Bertanya yang Efektif
-
Teknik Mendengarkan Penuh Perhatian (Active Listening): Fokus, Konfirmasi, Ringkas.
-
Mengajukan Pertanyaan Terbuka untuk Menggali Informasi Lengkap.
-
Memberikan Kesempatan Pasien untuk Bertanya dan Menyampaikan Kekhawatiran.
-
Workshop Praktik: Simulasi Komunikasi Pasien-Penyedia Layanan.
-
Modul 3: Komunikasi dalam Tim Medis & Antar Profesional Kesehatan
-
Sesi 3.1: Komunikasi Efektif dalam Tim Interdisipliner (SBAR)
-
Memahami SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) sebagai Alat Komunikasi Kritis.
-
Penerapan SBAR dalam Handover Pasien, Pelaporan Kondisi, dan Diskusi Kasus.
-
Manfaat SBAR: Kejelasan, Akurasi, dan Efisiensi.
-
Workshop Praktik: Simulasi Komunikasi SBAR.
-
-
Sesi 3.2: Komunikasi Antar Profesi: Menghilangkan Hambatan Hirarki & Silo
-
Pentingnya Rasa Hormat Profesional dan Pengakuan Peran Masing-Masing.
-
Mengatasi Komunikasi Agresif/Pasif: Praktik Asertivitas.
-
Membangun Budaya Komunikasi Terbuka dan Saling Mendukung.
-
-
Sesi 3.3: Komunikasi dalam Situasi Bertekanan Tinggi & Darurat
-
Menyampaikan Informasi Kritis dengan Tenang dan Jelas.
-
Manajemen Konflik Cepat di Ruang Gawat Darurat atau Operasi.
-
Peran Komunikasi dalam Respons Kode Darurat (Code Blue, Code Red).
-
Modul 4: Komunikasi di Situasi Sensitif & Penanganan Keluhan
-
Sesi 4.1: Menyampaikan Berita Buruk (Breaking Bad News) dengan Empati
-
Protokol SPIKES (Setting, Perception, Invitation, Knowledge, Empathy, Strategy/Summary) atau sejenisnya.
-
Mengelola Emosi Pasien dan Keluarga.
-
Pentingnya Dukungan Psikologis.
-
Role-Playing: Simulasi Menyampaikan Berita Buruk.
-
-
Sesi 4.2: Menangani Keluhan Pasien & Keluarga Secara Profesional
-
Mendengarkan Keluhan dengan Penuh Perhatian dan Validasi Emosi.
-
Protokol Penanganan Keluhan (Langkah-langkah dari Penerimaan hingga Resolusi).
-
Strategi De-eskalasi dalam Menghadapi Pasien/Keluarga yang Marah/Frustrasi.
-
-
Sesi 4.3: Mengelola Komunikasi dengan Pasien Sulit/Tidak Kooperatif
-
Memahami Akar Perilaku Sulit.
-
Teknik Komunikasi untuk Membangun Kooperasi dan Kepatuhan.
-
Pentingnya Batasan dan Dukungan Tim.
-
Modul 5: Teknologi Komunikasi & Budaya Komunikasi di Rumah Sakit
-
Sesi 5.1: Memanfaatkan Teknologi Komunikasi di Rumah Sakit
-
Rekam Medis Elektronik (RME): Akurasi dan Keamanan Informasi Pasien.
-
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRs) untuk Komunikasi Internal.
-
Telemedicine & Telekonsultasi: Komunikasi Jarak Jauh.
-
Etika Penggunaan Teknologi Komunikasi (Privasi Pasien).
-
-
Sesi 5.2: Peran Kepemimpinan dalam Membangun Budaya Komunikasi Terbuka
-
“Tone at the Top”: Perilaku Komunikasi Pemimpin sebagai Contoh.
-
Mendorong Budaya Feedback dan Pelaporan Insiden Komunikasi.
-
Pentingnya Pelatihan Komunikasi Berkelanjutan.
-
-
Sesi 5.3: Komunikasi Lintas Budaya & Menangani Bias
-
Memahami Perbedaan Komunikasi Antar Budaya.
-
Mengatasi Bias dan Stereotip dalam Interaksi.
-
Pentingnya Inklusi dan Respect Terhadap Latar Belakang Beragam.
-
Modul 6: Umpan Balik, Studi Kasus & Rencana Aksi Pribadi
-
Sesi 6.1: Studi Kasus Komunikasi Efektif & Miskomunikasi di Rumah Sakit
-
Analisis Studi Kasus Nyata (Audio/Video jika Relevan) Komunikasi yang Berhasil dan Gagal.
-
Diskusi Mengenai Pelajaran yang Didapat.
-
-
Sesi 6.2: Praktik & Umpan Balik Lanjutan (Role-Playing)
-
Peserta Mempraktikkan Skenario Komunikasi yang Relevan dengan Peran Mereka.
-
Umpan Balik Konstruktif dari Instruktur dan Rekan Peserta.
-
Identifikasi Kekuatan dan Area Peningkatan Spesifik.
-
-
Sesi 6.3: Rencana Aksi Pribadi & Penutup
-
Merangkum Pembelajaran Kunci dan Sesi Tanya Jawab Mendalam.
-
Menyusun Rencana Aksi Konkret, Terukur, dan Bertarget Waktu untuk Mengimplementasikan Keterampilan Komunikasi Efektif di Lingkungan Rumah Sakit.
-
Menentukan Sumber Daya dan Dukungan yang Dibutuhkan untuk Implementasi.
-
Evaluasi Training dan Pesan Kunci untuk Menjadi Profesional Kesehatan yang Mahir Berkomunikasi.
-
Metode Training:
-
Presentasi Interaktif & Diskusi Kelompok Mendalam
-
Studi Kasus Komunikasi di Rumah Sakit (Skenario Pasien, Tim, Keluhan).
-
Intensif Role-Playing & Simulasi Komunikasi (SBAR, Menyampaikan Berita Buruk, Menangani Keluhan) dengan Feedback.
-
Analisis Contoh Komunikasi (Verbal/Non-Verbal).
-
Sesi Tanya Jawab Terbuka.
-
Pengembangan Rencana Aksi Pribadi yang Detail.
Durasi Training:
-
2 Hari Efektif (Ideal untuk pemahaman konsep dan praktik intensif)
Evaluasi Training:
-
Pre-test dan Post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan komunikasi efektif di rumah sakit.
-
Evaluasi Formatif: Penilaian partisipasi aktif dalam diskusi, kualitas role-playing, dan analisis studi kasus.
-
Penilaian Kualitas Rencana Aksi Pribadi yang disusun.
-
Kuesioner Evaluasi Training untuk mengukur kepuasan peserta dan umpan balik untuk perbaikan.
Sertifikasi:
-
Sertifikat Kehadiran Training: Diterbitkan oleh Sentras Consulting bagi peserta yang telah mengikuti Effective Communication in Hospitals Training Program.
Profil Instruktur/Fasilitator:
Pelatihan ini akan dipandu oleh instruktur yang merupakan praktisi senior dan ahli di bidang Komunikasi Kesehatan, Manajemen Rumah Sakit, atau Pelatihan Soft Skills untuk Profesional Medis. Instruktur memiliki pengalaman langsung dalam lingkungan rumah sakit atau melatih staf medis/non-medis. Keahlian instruktur meliputi komunikasi interpersonal, empati, manajemen konflik, dan public speaking, dengan kemampuan menyampaikan materi secara terstruktur, relevan, dan memberikan wawasan praktis serta simulasi yang realistis dari pengalaman nyata di rumah sakit.
Opsi Pelaksanaan Training:
-
Offline (Klasikal):
-
Lokasi: Ruang training Sentras Consulting atau hotel/venue representatif yang kondusif untuk diskusi mendalam, workshop, dan terutama, simulasi komunikasi.
-
Fasilitas: Ruang kelas yang nyaman, peralatan training (proyektor, sound system, whiteboard, flipchart), studi kasus, modul training, coffee break, makan siang, training kit.
-
-
In-House Training: Pelatihan ini sangat sangat direkomendasikan untuk in-house di lokasi rumah sakit klien. Ini memungkinkan penyesuaian skenario komunikasi dengan alur kerja, jenis pasien, dan tantangan komunikasi spesifik yang dihadapi rumah sakit (dengan menjaga kerahasiaan). Hal ini akan membuat pelatihan jauh lebih relevan, berdampak, dan memungkinkan diskusi tentang SOP komunikasi internal rumah sakit.
-
Online Training (Interaktif): Training Effective Communication in Hospitals dapat dilaksanakan secara efektif secara online menggunakan platform video conference interaktif dengan fitur breakout room untuk role-playing. Namun, aspek non-verbal mungkin sedikit terbatas dibandingkan tatap muka. (Konsultasikan dengan tim Sentras Consulting untuk opsi ini).
FAQ (Frequently Asked Questions):
-
Siapa saja yang cocok mengikuti training ini?
-
Dokter, perawat, apoteker, staf front office, staf administrasi, dan semua karyawan rumah sakit yang berinteraksi dengan pasien, keluarga, atau rekan kerja.
-
-
Apa manfaat utama mengikuti training ini?
-
Peserta akan mampu meningkatkan keselamatan pasien, kualitas layanan, dan kepuasan pasien melalui komunikasi yang empati, jelas, dan profesional.
-
-
Apakah training ini hanya teori?
-
Tidak, training ini sangat praktis, dengan penekanan kuat pada role-playing dan simulasi komunikasi yang relevan dengan skenario rumah sakit, untuk memastikan peserta dapat langsung menerapkan keterampilan.
-
-
Metode training apa yang digunakan?
-
Metode interaktif, termasuk presentasi, diskusi, studi kasus spesifik rumah sakit, workshop praktik, dan yang terpenting, simulasi komunikasi intensif dengan umpan balik.
-
-
Berapa lama durasi training ini?
-
Durasi training ideal adalah 2 hari efektif.
-
-
Apakah ada sertifikat setelah mengikuti training ini?
-
Ya, peserta akan mendapatkan sertifikat kehadiran dari Sentras Consulting.
-
-
Apakah training ini bisa dilaksanakan secara online?
-
Ya, sangat efektif jika dilaksanakan secara online.
-
-
Bagaimana cara mendaftar training ini?
-
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui website Sentras Consulting atau menghubungi kontak yang tertera.
-
-
Apakah ada diskon untuk pendaftaran grup?
-
Ya, tersedia diskon khusus untuk pendaftaran grup. Hubungi tim Sentras Consulting untuk informasi lebih lanjut.
-
-
Apa saja materi yang akan didapatkan peserta?
-
Peserta akan mendapatkan modul training lengkap (hardcopy/softcopy), skenario role-playing, studi kasus, dan handout tambahan yang relevan.
-