
Deskripsi Singkat Training Community Based Security Management pada Ekstratif Industri:
Industri ekstraktif (pertambangan, minyak & gas, kehutanan) seringkali beroperasi di wilayah yang dekat dengan komunitas lokal, yang berpotensi menimbulkan risiko keamanan dan konflik sosial. Pendekatan keamanan tradisional yang mengandalkan kekuatan seringkali memperburuk situasi dan merusak hubungan jangka panjang. Training “Community Based Security Management (CBSM)” ini dirancang untuk membekali Anda dengan kerangka kerja strategis dan keterampilan praktis dalam membangun sistem keamanan yang mengintegrasikan partisipasi, dialog, dan tanggung jawab bersama dengan komunitas. Anda akan belajar bagaimana mengidentifikasi akar penyebab konflik, mengembangkan strategi keamanan yang menghormati hak asasi manusia, memfasilitasi mekanisme pengaduan yang efektif, dan membangun kemitraan yang kuat dengan stakeholder lokal. Jadilah pemimpin yang mampu menciptakan lingkungan operasi yang aman, damai, dan berkelanjutan melalui hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar!
Benefit Mengikuti Training Ini:
-
Minimalkan Konflik: Mampu mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan konflik sosial dengan pendekatan non-kekerasan.
-
Keamanan Berkelanjutan: Membangun sistem keamanan yang efektif dan diterima oleh komunitas lokal.
-
Lisensi Sosial Kuat: Meningkatkan “Social License to Operate” (SLO) perusahaan dan mengurangi risiko disrupsi operasional.
-
Kepatuhan HAM: Memastikan praktik keamanan sejalan dengan standar hak asasi manusia internasional (misalnya, VPSHR).
-
Efisiensi Biaya: Mengurangi ketergantungan pada solusi keamanan “keras” yang mahal dan berpotensi memicu konflik.
-
Reputasi Positif: Meningkatkan citra dan reputasi perusahaan di mata komunitas, pemerintah, dan investor.
-
Manajemen Risiko Proaktif: Mengidentifikasi risiko keamanan berbasis komunitas secara dini dan merumuskan mitigasi yang tepat.
-
Kolaborasi Lintas Fungsi: Meningkatkan sinergi antara tim Keamanan, Hubungan Masyarakat, Operasional, dan Legal.
-
Pengambilan Keputusan Etis: Membuat keputusan keamanan yang mempertimbangkan dimensi sosial dan etika.
Target Peserta:
-
Security Managers, Security Officers, HSSE Managers/Staff (Perusahaan & Kontraktor).
-
Community Relations Managers/Staff, CSR Managers/Staff.
-
Government Relations Managers/Staff.
-
Operations Managers, Site Managers, Project Managers (yang berinteraksi dengan komunitas).
-
Legal Counsel, Compliance Officers (khususnya terkait HAM dan Regulasi Sosial).
-
Auditor Internal (khususnya untuk audit keamanan dan hubungan masyarakat).
-
Siapa saja yang bertanggung jawab atas atau terlibat dalam pengelolaan keamanan dan hubungan dengan masyarakat di industri ekstraktif.
Tujuan Training:
Setelah mengikuti training ini, peserta diharapkan mampu:
-
Memahami konsep dasar Community Based Security Management (CBSM) dan relevansinya di industri ekstraktif.
-
Mengidentifikasi sumber-sumber konflik umum antara industri ekstraktif dan komunitas lokal.
-
Mengaplikasikan prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM) dan standar internasional (misalnya, VPSHR) dalam strategi keamanan.
-
Merumuskan strategi keamanan yang mengintegrasikan pendekatan berbasis komunitas dan dialog.
-
Mengembangkan mekanisme identifikasi risiko, pengaduan (grievance mechanism), dan sistem peringatan dini berbasis komunitas.
-
Membangun dan memelihara hubungan yang konstruktif dengan berbagai stakeholder lokal (masyarakat, aparat keamanan, pemerintah daerah).
-
Mengelola insiden keamanan dengan pendekatan yang menghormati HAM dan meminimalisir eskalasi konflik.
-
Mengukur efektivitas program CBSM dan kontribusinya terhadap Lisensi Sosial untuk Beroperasi (SLO).
-
Menyusun rencana aksi pribadi untuk mengimplementasikan CBSM di organisasi mereka.
Silabus Training (Rincian Modul):
Modul 1: Fondasi Keamanan Berbasis Komunitas di Industri Ekstraktif
-
Sesi 1.1: Lanskap Keamanan & Komunitas di Industri Ekstraktif
-
Karakteristik Industri Ekstraktif (Skala Besar, Lokasi Terpencil, Dampak Lingkungan/Sosial).
-
Risiko Keamanan Khas: Pencurian, Perusakan, Demonstrasi, Konflik Lahan.
-
Pergeseran Paradigma: Dari “Hard Security” ke “Community Based Security”.
-
-
Sesi 1.2: Definisi & Prinsip Community Based Security Management (CBSM)
-
Apa itu CBSM? Kolaborasi, Pencegahan, Akuntabilitas Bersama.
-
Manfaat CBSM: Peningkatan Hubungan, Pengurangan Konflik, SLO yang Kuat, Penghematan Biaya.
-
Integrasi CBSM ke dalam Strategi Keamanan Perusahaan.
-
-
Sesi 1.3: Standar Internasional & Kerangka Kerja Terkait HAM
-
Pengantar Voluntary Principles on Security and Human Rights (VPSHR).
-
Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia (UN Guiding Principles on Business and Human Rights – UNGP).
-
Pentingnya Kepatuhan HAM dalam Operasi Keamanan.
-
Modul 2: Memahami Dinamika Komunitas & Akar Penyebab Konflik
-
Sesi 2.1: Pemetaan & Analisis Stakeholder Komunitas
-
Mengidentifikasi Berbagai Kelompok dalam Komunitas (Tokoh Adat, Agama, Pemuda, Perempuan, Petani, LSM).
-
Memahami Struktur Kekuatan, Kebutuhan, dan Kepentingan Masing-Masing Kelompok.
-
Pemetaan Hubungan Antar Kelompok (Konflik Internal Komunitas).
-
Workshop Praktik: Pemetaan Stakeholder Komunitas.
-
-
Sesi 2.2: Mengidentifikasi Akar Penyebab Konflik Sosial & Keamanan
-
Isu Tanah dan Kompensasi, Dampak Lingkungan, Kesenjangan Ekonomi (Tenaga Kerja, Manfaat).
-
Perbedaan Budaya, Ekspektasi yang Tidak Terpenuhi, Komunikasi yang Buruk.
-
Peran Pihak Ketiga dalam Konflik (Provokator, LSM, Media).
-
-
Sesi 2.3: Mekanisme Pengaduan (Grievance Mechanism) & Sistem Peringatan Dini Komunitas
-
Membangun Saluran Pengaduan yang Dapat Diakses, Adil, dan Transparan.
-
Proses Penanganan Pengaduan dari Penerimaan hingga Resolusi.
-
Mengembangkan Sistem Peringatan Dini dari Informasi Komunitas (Intelijen Sosial).
-
Modul 3: Merancang & Mengimplementasikan Strategi Keamanan Berbasis Komunitas
-
Sesi 3.1: Penilaian Risiko Keamanan Berbasis Komunitas (Community Security Risk Assessment)
-
Mengidentifikasi Risiko Keamanan dari Perspektif Komunitas dan Operasional.
-
Menilai Probabilitas dan Dampak Risiko.
-
Mengintegrasikan Hasil RCSA (Risk Control Self-Assessment) dengan Risiko Komunitas.
-
Workshop Praktik: Melakukan Penilaian Risiko Keamanan Komunitas Sederhana.
-
-
Sesi 3.2: Pengembangan Rencana Keamanan Berbasis Komunitas (CBSM Plan)
-
Menetapkan Tujuan Spesifik untuk CBSM.
-
Merumuskan Strategi Pencegahan Konflik & Penanganan Insiden.
-
Memilih Aktivitas CBSM (Dialog Forum, Patroli Bersama, Pelatihan Bersama).
-
-
Sesi 3.3: Peran & Tanggung Jawab Keamanan Perusahaan & Petugas Keamanan
-
Pelatihan Petugas Keamanan (Internal/Eksternal) tentang HAM, Komunikasi, dan Resolusi Konflik.
-
Code of Conduct (Kode Etik) untuk Petugas Keamanan.
-
Manajemen Kontraktor Keamanan Pihak Ketiga.
-
Modul 4: Kolaborasi & Hubungan dengan Stakeholder Kunci
-
Sesi 4.1: Hubungan dengan Aparat Keamanan Negara (Polri/TNI)
-
Memahami Peran dan Yurisdiksi Polri/TNI dalam Keamanan Wilayah.
-
Prinsip-prinsip Keterlibatan (Engagement) yang Sesuai VPSHR.
-
Mekanisme Koordinasi dan Komunikasi Resmi.
-
-
Sesi 4.2: Membangun Kemitraan dengan Pemerintah Daerah & Regulator
-
Memahami Peran Pemerintah Daerah (Pemda) dalam Kebijakan Sosial dan Lahan.
-
Kanal Komunikasi Efektif dengan Pemda dan Instansi Terkait (ESDM, Lingkungan Hidup).
-
Mendapatkan Dukungan Regulasi untuk Program CBSM.
-
-
Sesi 4.3: Kolaborasi dengan Masyarakat Adat & Organisasi Lokal
-
Pentingnya Menghormati Hak-hak Masyarakat Adat.
-
Membangun Kemitraan Berbasis Kepercayaan dengan Organisasi Komunitas.
-
Program Pemberdayaan Komunitas yang Terintegrasi dengan CBSM.
-
Modul 5: Manajemen Insiden, Pemantauan & Evaluasi CBSM
-
Sesi 5.1: Protokol Manajemen Insiden Keamanan Berbasis Komunitas
-
Identifikasi, Pelaporan, Respons, Investigasi, dan Resolusi Insiden.
-
Pentingnya Keterlibatan Komunitas dalam Proses Investigasi.
-
Komunikasi Krisis Internal dan Eksternal.
-
Workshop Praktik: Simulasi Penanganan Insiden Keamanan Sosial.
-
-
Sesi 5.2: Pemantauan & Evaluasi Kinerja CBSM
-
Key Performance Indicators (KPIs) untuk CBSM: Jumlah Konflik, Tingkat Resolusi Pengaduan, Persepsi Keamanan Komunitas, Sentimen Media Sosial.
-
Melakukan Survei Persepsi Komunitas (Community Perception Survey).
-
Pengelolaan Data Insiden Keamanan dan Pelajarannya.
-
-
Sesi 5.3: Pengukuran Social License to Operate (SLO)
-
Konsep SLO: Tingkat Penerimaan Komunitas Terhadap Operasi Perusahaan.
-
Metode Mengukur dan Memantau Kesehatan SLO.
-
Bagaimana CBSM Berkontribusi Langsung pada Peningkatan SLO.
-
Modul 6: Tantangan, Etika & Rencana Aksi Jangka Panjang
-
Sesi 6.1: Tantangan Umum dalam Implementasi CBSM
-
Silo Departemen, Kurangnya Komitmen Manajemen, Persepsi Negatif Historis.
-
Keterbatasan Sumber Daya, Konflik Internal Komunitas.
-
Bagaimana Mengatasi Hambatan Budaya dan Operasional.
-
-
Sesi 6.2: Etika, Akuntabilitas & Pelaporan HAM dalam Keamanan
-
Dilema Etika dalam Situasi Keamanan.
-
Pentingnya Akuntabilitas untuk Tindakan Keamanan.
-
Pelaporan HAM: Internal dan Eksternal (Sustainability Report).
-
Tanya Jawab Mendalam Mengenai Isu-isu Praktis dan Etis.
-
-
Sesi 6.3: Rencana Aksi Pribadi & Penutup
-
Merangkum Pembelajaran Kunci dan Insight Strategis.
-
Menyusun Rencana Aksi Konkret, Terukur, dan Bertarget Waktu untuk Mengimplementasikan atau Menyempurnakan Community Based Security Management di Organisasi Anda.
-
Menentukan Sumber Daya dan Dukungan yang Dibutuhkan (misalnya, Pelatihan Tim, Sistem Grievance).
-
Evaluasi Training dan Pesan Kunci untuk Menjadi Pemimpin yang Membangun Keamanan Berkelanjutan dan Hubungan Harmonis.
-
Metode Training:
-
Presentasi Interaktif & Diskusi Kelompok Mendalam.
-
Studi Kasus Konflik Komunitas & Solusi Keamanan Berbasis Komunitas (Video & Analisis Dokumen).
-
Intensif Workshop Praktik: Pemetaan Stakeholder, Analisis Risiko Keamanan Komunitas, Perumusan Rencana Mitigasi, Mendesain KRI.
-
Role-Playing: Simulasi Penanganan Pengaduan/Grievance Handling, Mediasi Sederhana.
-
Pembahasan Regulasi & Standar Internasional.
-
Sesi Tanya Jawab Terbuka dengan Instruktur.
-
Pengembangan Rencana Aksi Pribadi yang Detail.
Durasi Training:
-
3 Hari Efektif (Ideal untuk cakupan materi yang komprehensif, diskusi mendalam, dan praktik intensif)
Evaluasi Training:
-
Pre-test dan Post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan CBSM.
-
Evaluasi Formatif: Penilaian partisipasi aktif dalam diskusi, kualitas workshop praktik, dan performa dalam role-playing.
-
Penilaian Kualitas Rencana Aksi Pribadi yang disusun.
-
Kuesioner Evaluasi Training untuk mengukur kepuasan peserta dan umpan balik untuk perbaikan.
Sertifikasi:
-
Sertifikat Kehadiran Training: Diterbitkan oleh Sentras Consulting bagi peserta yang telah mengikuti Community Based Security Management pada Ekstratif Industri Training Program.
Profil Instruktur/Fasilitator:
Pelatihan ini akan dipandu oleh instruktur yang merupakan praktisi senior dan ahli di bidang Keamanan Berbasis Komunitas, Hubungan Masyarakat (ComDev/CSR), atau Kepatuhan HAM di industri ekstraktif. Instruktur memiliki pengalaman luas dalam mengelola konflik sosial, membangun sistem keamanan berbasis komunitas, dan berinteraksi dengan berbagai stakeholder lokal dan aparat keamanan. Mampu menyampaikan materi secara terstruktur, relevan, dan memberikan wawasan praktis serta studi kasus dari pengalaman nyata.
Opsi Pelaksanaan Training:
-
Offline (Klasikal):
-
Lokasi: Ruang training Sentras Consulting atau hotel/venue representatif yang kondusif untuk diskusi mendalam, workshop kolaboratif, dan simulasi.
-
Fasilitas: Ruang kelas yang nyaman, peralatan training (proyektor, sound system, whiteboard, flipchart), studi kasus, modul training, coffee break, makan siang, training kit.
-
-
In-House Training: Pelatihan ini sangat sangat direkomendasikan untuk in-house di lokasi perusahaan klien, karena memungkinkan penyesuaian studi kasus dan latihan dengan konteks geografis, jenis komoditas, dinamika komunitas, dan tantangan keamanan spesifik yang dihadapi perusahaan (dengan menjaga kerahasiaan). Hal ini akan membuat materi lebih relevan dan dapat segera diaplikasikan oleh peserta.
-
Online Training (Interaktif): Training Community Based Security Management pada Ekstratif Industri dapat dilaksanakan secara efektif secara online menggunakan platform video conference interaktif dengan fitur breakout room untuk workshop dan role-playing. Sesi diskusi, analisis studi kasus, dan perencanaan dapat difasilitasi secara virtual untuk jangkauan peserta yang lebih luas. (Konsultasikan dengan tim Sentras Consulting untuk opsi ini).
FAQ (Frequently Asked Questions):
-
Siapa saja yang cocok mengikuti training ini?
-
Manajer dan staf Keamanan, Hubungan Masyarakat, CSR, Operasional, Legal, dan Pemerintahan di industri ekstraktif.
-
-
Apakah training ini hanya membahas teori HAM?
-
Tidak, training ini membahas aplikasi praktis prinsip HAM (seperti VPSHR) dalam konteks operasional keamanan dan bagaimana mengintegrasikannya dengan strategi keamanan berbasis komunitas.
-
-
Apakah training ini untuk pasukan keamanan lapangan?
-
Ini lebih ditujukan untuk level manajerial dan konseptual, namun prinsip-prinsipnya penting untuk diterapkan dalam pelatihan pasukan keamanan lapangan oleh peserta.
-
-
Metode training apa yang digunakan?
-
Metode interaktif, dengan penekanan kuat pada studi kasus konflik nyata, workshop perencanaan, dan role-playing penanganan insiden.
-
-
Berapa lama durasi training ini?
-
Durasi training ideal adalah 3 hari efektif.
-
-
Apakah ada sertifikat setelah mengikuti training ini?
-
Ya, peserta akan mendapatkan sertifikat kehadiran dari Sentras Consulting.
-
-
Apakah training ini bisa dilaksanakan secara online?
-
Ya, sangat efektif jika dilaksanakan secara online.
-
-
Bagaimana cara mendaftar training ini?
-
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui website Sentras Consulting atau menghubungi kontak yang tertera.
-
-
Apakah ada diskon untuk pendaftaran grup?
-
Ya, tersedia diskon khusus untuk pendaftaran grup. Hubungi tim Sentras Consulting untuk informasi lebih lanjut.
-
-
Apa saja materi yang akan didapatkan peserta?
-
Peserta akan mendapatkan modul training lengkap (hardcopy/softcopy), template (Pemetaan Stakeholder, RCSA, Rencana Grievance), studi kasus, dan handout tambahan yang relevan.
-