Industrial Relation Analysis Program

(Analisis Mendalam Hubungan Industrial untuk Pengelolaan SDM yang Strategis & Harmonis)
(Meningkatkan Kapabilitas Analitis dalam Mengelola Isu Hubungan Industrial dan Kepatuhan Hukum Ketenagakerjaan)

Deskripsi Singkat Training Industrial Relation Analysis Program:

Hubungan industrial yang harmonis dan produktif adalah pilar penting bagi stabilitas dan pertumbuhan organisasi. Namun, dinamika antara pengusaha, pekerja, dan pemerintah seringkali kompleks dan memerlukan pemahaman serta kemampuan analisis yang tajam. Training “Industrial Relation Analysis Program” ini dirancang untuk membekali para profesional, terutama di bidang HR/IR, dengan kerangka berpikir analitis untuk memahami akar masalah isu hubungan industrial, menginterpretasikan regulasi hukum ketenagakerjaan, mengevaluasi risiko, serta merumuskan strategi dan solusi yang efektif dan sesuai hukum. Pelatihan ini melampaui pemahaman dasar undang-undang, fokus pada cara menganalisis skenario IR yang kompleks, mengidentifikasi dampak potensial, dan mengambil langkah preventif atau korektif yang tepat demi menjaga aset, reputasi, dan keberlangsungan bisnis.

Benefit Mengikuti Training Ini:

  • Pemahaman IR Mendalam: Menguasai konsep kunci, aktor, dan dinamika dalam hubungan industrial di Indonesia.

  • Analisis Regulasi: Mampu menginterpretasikan Undang-Undang Ketenagakerjaan dan peraturan turunannya dalam konteks kasus nyata.

  • Identifikasi Akar Masalah: Mengembangkan kemampuan menganalisis penyebab fundamental dari isu dan konflik hubungan industrial.

  • Evaluasi Risiko Hukum: Mampu menilai potensi risiko hukum dan finansial dari suatu situasi hubungan industrial.

  • Strategi Penanganan: Mempelajari dan mengevaluasi berbagai strategi penyelesaian sengketa industrial (bipartit, tripartit, PHI).

  • Manajemen Serikat Pekerja: Memahami dinamika serikat pekerja dan strategi membangun hubungan yang konstruktif (jika ada serikat).

  • Pengambilan Keputusan Berbasis Analisis: Meningkatkan kualitas keputusan terkait SDM dengan dasar analisis IR yang solid.

  • Mencegah Eskalasi: Mengembangkan kemampuan mengidentifikasi dini tanda-tanda konflik dan mengambil langkah pencegahan.

  • Kepatuhan Hukum: Memastikan praktik pengelolaan SDM selaras dengan ketentuan hukum ketenagakerjaan yang berlaku.

  • Kontribusi Strategis: Berperan sebagai mitra strategis dalam pengelolaan SDM yang mendukung tujuan bisnis dan menjaga stabilitas perusahaan.

Target Peserta:

  • Staf dan Manajer Departemen HR, khususnya spesialis Hubungan Industrial (Industrial Relations / IR) dan Employee Relations (ER).

  • Staf dan Manajer Departemen Legal/Hukum yang menangani isu ketenagakerjaan.

  • Staf Departemen Compliance dan Tata Kelola Perusahaan (GCG).

  • Manajer Operasional dan Lini yang sering berhadapan dengan isu karyawan dan serikat pekerja.

  • Tim Manajemen Senior/Direksi yang perlu memahami lanskap IR dan risikonya.

  • Konsultan Internal atau Eksternal di Bidang HR/IR.

  • Pihak lain yang memiliki tanggung jawab atau berinteraksi dengan isu-isu ketenagakerjaan dan hubungan industrial.

Tujuan Training:

Setelah mengikuti training ini, peserta diharapkan mampu:

  • Menjelaskan kerangka hukum dan kelembagaan hubungan industrial di Indonesia.

  • Mengidentifikasi dan menganalisis peran serta kepentingan berbagai aktor dalam hubungan industrial (pengusaha, pekerja/serikat, pemerintah).

  • Menganalisis penyebab dan bentuk-bentuk isu serta sengketa hubungan industrial yang umum terjadi.

  • Menginterpretasikan pasal-pasal kunci dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan dan peraturan turunannya dalam konteks kasus nyata.

  • Mengevaluasi risiko hukum dan operasional dari suatu situasi atau kebijakan terkait hubungan industrial.

  • Menjelaskan dan mengevaluasi proses penyelesaian sengketa industrial (bipartit, tripartit, PHI) serta memilih jalur yang tepat.

  • Menganalisis Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan strategi negosiasi (jika ada serikat pekerja).

  • Merumuskan strategi penanganan isu hubungan industrial (baik preventif maupun korektif) yang efektif dan sesuai hukum.

  • Menyusun rencana aksi pribadi/tim untuk meningkatkan kapabilitas analisis hubungan industrial di organisasi.

Silabus Training (Rincian Modul):

Modul 1: Fondasi Analisis Hubungan Industrial

  • Sesi 1.1: Pengantar Hubungan Industrial: Konsep, Tujuan, dan Ruang Lingkup

    • Definisi dan Perkembangan Hubungan Industrial di Indonesia.

    • Pentingnya Hubungan Industrial yang Harmonis: Dampak terhadap Produktivitas, Moral, dan Stabilitas Bisnis.

    • Tridarma Hubungan Industrial Pancasila.

  • Sesi 1.2: Kerangka Hukum Hubungan Industrial

    • Tinjauan Undang-Undang Ketenagakerjaan (UU No. 13/2003) dan Undang-Undang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (UU No. 2/2004) – Fokus pada Struktur dan Prinsip Kunci.

    • Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri terkait yang Relevan.

    • Hierarki Peraturan Ketenagakerjaan.

  • Sesi 1.3: Kelembagaan Hubungan Industrial

    • Peran Kementerian Ketenagakerjaan dan Dinas Ketenagakerjaan.

    • Peran Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit dan Tripartit.

    • Peran Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

    • Asosiasi Pengusaha (APINDO) dan Organisasi Pekerja/Serikat Buruh.

Modul 2: Aktor dalam Hubungan Industrial dan Dinamikanya

  • Sesi 2.1: Peran Pengusaha dan Manajemen dalam Hubungan Industrial

    • Hak dan Kewajiban Pengusaha.

    • Peran HR/IR dalam Menerapkan Kebijakan dan Mengelola Karyawan.

    • Peran Manajer Lini dalam Berinteraksi dengan Tim.

    • Kebijakan Perusahaan sebagai Regulasi Internal.

  • Sesi 2.2: Pekerja dan Serikat Pekerja

    • Hak dan Kewajiban Pekerja.

    • Kebebasan Berserikat: Hak Pekerja dan Tanggung Jawab Serikat.

    • Dinamika Internal Serikat Pekerja dan Pengaruhnya terhadap Hubungan Industrial.

    • Mengenali Tanda-tanda Aktivitas Serikat Pekerja.

  • Sesi 2.3: Interaksi Antar Aktor: Membangun Kemitraan vs. Menghadapi Konflik

    • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hubungan Industrial.

    • Membangun Kepercayaan dan Komunikasi Efektif.

Modul 3: Menganalisis Sumber dan Bentuk Isu Hubungan Industrial

  • Sesi 3.1: Penyebab Umum Isu Hubungan Industrial

    • Interpretasi Berbeda Terhadap Hukum atau Perjanjian Kerja.

    • Perbedaan Kepentingan (Gaji, Benefit, Kondisi Kerja).

    • Gaya Manajemen yang Tidak Efektif.

    • Komunikasi yang Buruk atau Kurang Transparan.

    • Perubahan dalam Organisasi (Restrukturisasi, Akuisisi, Teknologi Baru).

    • Isu Disiplin dan Kinerja Individu yang Menjadi Sengketa.

  • Sesi 3.2: Bentuk-bentuk Isu Hubungan Industrial

    • Perselisihan Hak, Perselisihan Kepentingan, Perselisihan PHK, Perselisihan Antar Serikat Pekerja.

    • Keluhan Individu (Grievances).

    • Protes, Demonstrasi, Mogok Kerja.

    • Isu Disiplin dan Perilaku.

  • Sesi 3.3: Mengidentifikasi “Red Flags”: Tanda Awal Potensi Masalah

    • Meningkatnya Keluhan, Absensi, atau Turnover.

    • Munculnya Isu-isu yang Berulang.

    • Perubahan Perilaku Karyawan atau Kelompok.

Modul 4: Analisis Hukum Ketenagakerjaan dalam Konteks Kasus

  • Sesi 4.1: Analisis Hukum Terkait Perjanjian Kerja

    • PKWT vs. PKWTT: Analisis Risiko Penggunaan yang Tidak Tepat.

    • Klausul Kunci dalam Perjanjian Kerja dan Potensi Isunya.

    • Outsourcing: Analisis Kepatuhan dan Risiko.

  • Sesi 4.2: Analisis Hukum Terkait Pengupahan, Waktu Kerja, dan Benefit

    • Upah Minimum dan Komponen Upah: Analisis Kepatuhan.

    • Perhitungan Lembur: Analisis Kepatuhan dan Risiko Gugatan.

    • Hak Cuti, Izin, dan Fasilitas: Analisis Kesesuaian dengan Hukum dan Kebijakan.

  • Sesi 4.3: Analisis Hukum Terkait Disiplin dan Sanksi

    • Jenis Pelanggaran dan Kesesuaian Sanksi dengan Peraturan Perusahaan/PKB.

    • Proses Pemberian Sanksi yang Sesuai Hukum (Surat Peringatan, Pembelaan).

    • Pentingnya Bukti dan Dokumentasi dalam Kasus Disiplin.

  • Sesi 4.4: Analisis Hukum Terkait Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

    • Alasan-alasan PHK yang Diakui Hukum (UU No. 13/2003 dan UU Cipta Kerja – Ringkasan Perubahan Kunci).

    • Perhitungan Hak Karyawan Saat PHK (Pesangon, Penghargaan, Penggantian Hak).

    • Proses PHK yang Sesuai Hukum.

    • Analisis Risiko PHK yang Tidak Sesuai Prosedur/Alasan.

Modul 5: Menganalisis Proses Penyelesaian Sengketa Industrial

  • Sesi 5.1: Analisis Proses Bipartit

    • Mengapa Bipartit Adalah Jalur Pertama dan Utama?

    • Langkah-langkah Efektif dalam Proses Bipartit.

    • Pentingnya Mediasi Internal yang Baik.

    • Analisis Potensi Keberhasilan dan Kegagalan Bipartit.

  • Sesi 5.2: Analisis Proses Tripartit (Mediasi/Konsiliasi)

    • Peran Mediator/Konsiliator dari Dinas Ketenagakerjaan.

    • Kekuatan dan Keterbatasan Proses Tripartit.

    • Analisis Potensi Hasil (Anjuran, Kesepakatan).

  • Sesi 5.3: Analisis Proses di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI)

    • Jenis Sengketa yang Dibawa ke PHI.

    • Tahapan Proses di PHI (Persidangan, Pembuktian, Putusan).

    • Analisis Kesiapan Kasus (Bukti, Saksi, Argumen Hukum).

    • Risiko dan Biaya Berperkara di PHI.

  • Sesi 5.4: Analisis Proses Mogok Kerja (Pengantar)

    • Syarat Sah Mogok Kerja.

    • Prosedur Menghadapi Mogok Kerja.

    • Risiko dan Dampak Mogok Kerja.

Modul 6: Analisis Skenario Hubungan Industrial yang Kompleks (Studi Kasus)

  • Sesi 6.1: Studi Kasus 1: Analisis Kasus Disiplin Karyawan yang Berpotensi Menjadi Sengketa PHK

    • Menganalisis Kronologi dan Bukti.

    • Mengevaluasi Kepatuhan Prosedur Disiplin.

    • Menganalisis Risiko Jika Dilanjutkan ke PHK.

    • Merumuskan Strategi Penanganan.

  • Sesi 6.2: Studi Kasus 2: Analisis Respon Terhadap Tuntutan Serikat Pekerja/Perwakilan Karyawan

    • Menganalisis Tuntutan dari Perspektif Hukum dan Kelayakan Bisnis.

    • Mengevaluasi Posisi Tawar Organisasi.

    • Merumuskan Strategi Negosiasi atau Respon Formal.

  • Sesi 6.3: Studi Kasus 3: Analisis Dampak Perubahan Kebijakan Perusahaan Terhadap Hubungan Industrial

    • Menganalisis Potensi Reaksi Karyawan/Serikat.

    • Mengevaluasi Kesesuaian Perubahan dengan Hukum dan PKB.

    • Merumuskan Strategi Komunikasi dan Mitigasi Risiko.

  • Sesi 6.4: Studi Kasus 4: Analisis Skenario Mogok Kerja atau Protes

    • Menganalisis Akar Penyebab dan Kepatuhan Prosedur Mogok.

    • Mengevaluasi Potensi Dampak Operasional dan Reputasi.

    • Merumuskan Langkah-langkah Penanganan dan Komunikasi Krisis.

Modul 7: Analisis Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Strategi Preventif

  • Sesi 7.1: Analisis Struktur dan Isi PKB (Jika Ada Serikat Pekerja)

    • Memahami Arti Penting PKB sebagai Hukum Perusahaan.

    • Menganalisis Klausul-klausul Kunci dalam PKB dan Implikasinya.

    • Mengidentifikasi Potensi Isu dari Interpretasi PKB.

  • Sesi 7.2: Pengantar Negosiasi PKB (Jika Relevan)

    • Tahapan Negosiasi PKB.

    • Prinsip-prinsip Negosiasi Efektif (Persiapan, Taktik – Pengantar).

    • Analisis Posisi Negosiasi Organisasi.

  • Sesi 7.3: Strategi Analisis Preventif Hubungan Industrial

    • Melakukan Audit Kepatuhan Hukum Ketenagakerjaan Internal.

    • Melakukan Survei Iklim Kerja dan Hubungan Industrial.

    • Membangun Sistem Penanganan Keluhan yang Efektif di Tingkat Lini.

    • Melatih Manajer Lini dalam Komunikasi dan Penanganan Isu Karyawan Awal.

Modul 8: Pengembangan Kapabilitas Analitis dan Rencana Aksi

  • Sesi 8.1: Meningkatkan Keterampilan Analitis untuk Praktisi IR

    • Berpikir Kritis dalam Menghadapi Informasi IR.

    • Memahami Perspektif Berbeda (Pengusaha, Pekerja, Serikat, Hukum).

    • Pentingnya Dokumentasi dan Pengarsipan Data IR.

  • Sesi 8.2: Menyusun Rencana Aksi Pribadi/Tim

    • Mengidentifikasi Area Spesifik dalam Analisis IR yang Perlu Ditingkatkan.

    • Menentukan Langkah Konkret untuk Menerapkan Pembelajaran di Area Kerja Masing-masing.

    • Mengidentifikasi Kebutuhan Dukungan (Mentoring, Akses Informasi Hukum, Benchmarking).

  • Sesi 8.3: Diskusi Terbuka dan Penutup

    • Tanya Jawab Mendalam dan Berbagi Tantangan Nyata dalam Praktik IR.

    • Evaluasi Training oleh Peserta.

    • Pesan Kunci: Menjadi Analis Hubungan Industrial yang Kompeten untuk Kestabilan Organisasi.

Metode Training:

  • Presentasi Interaktif & Diskusi Kelompok Mendalam

  • Analisis Komprehensif Studi Kasus Hubungan Industrial Nyata

  • Workshop Praktik (misalnya, menganalisis skenario, menginterpretasikan pasal undang-undang terkait kasus, menyusun draf respon awal terhadap keluhan/tuntutan)

  • Pembahasan Regulasi Ketenagakerjaan Terkait Kasus

  • Sesi Tanya Jawab Terbuka

  • Pengembangan Rencana Aksi Pribadi/Tim

Durasi Training:

  • 3 Hari Efektif (Ideal untuk mencakup konsep, regulasi, dan analisis mendalam dengan banyak studi kasus dan praktik)

Evaluasi Training:

  • Pre-test dan Post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep dasar, kerangka hukum, dan kemampuan analisis awal isu IR.

  • Evaluasi Formatif: Penilaian partisipasi aktif dalam diskusi, analisis studi kasus, dan workshop praktik.

  • Penilaian Hasil Analisis Studi Kasus dan Workshop.

  • Kuesioner Evaluasi Training untuk mengukur kepuasan peserta dan umpan balik untuk perbaikan.

Sertifikasi:

  • Sertifikat Kehadiran Training: Diterbitkan oleh Sentras Consulting bagi peserta yang telah mengikuti Industrial Relation Analysis Program Training.

Profil Instruktur/Fasilitator:

Pelatihan ini akan dipandu oleh instruktur yang memiliki keahlian dan pengalaman praktis yang sangat mendalam di bidang Hubungan Industrial dan Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia. Instruktur memiliki latar belakang sebagai praktisi IR senior (misalnya, IR Manager/Director berpengalaman, konsultan IR, atau mantan mediator/hakim ad-hoc PHI) yang memiliki pengalaman langsung dalam menangani sengketa industrial, negosiasi PKB, dan interpretasi hukum ketenagakerjaan dalam kasus nyata. Instruktur mampu menjelaskan materi hukum dan IR yang kompleks dengan cara yang sangat aplikatif, analitis, dan relevan dengan tantangan yang dihadapi oleh praktisi di lapangan.

Opsi Pelaksanaan Training:

  • Offline (Klasikal):

    • Lokasi: Ruang training Sentras Consulting atau hotel/venue representatif yang kondusif untuk diskusi mendalam, analisis studi kasus, dan kerja kelompok intensif.

    • Fasilitas: Ruang kelas yang nyaman, peralatan training (proyektor, sound system, whiteboard, flipchart), studi kasus, salinan regulasi terkait (jika diperlukan), modul training, coffee break, makan siang, training kit.

  • In-House Training: Pelatihan sangat direkomendasikan untuk in-house di lokasi perusahaan klien. Ini memungkinkan penyesuaian materi, studi kasus, dan diskusi agar relevan dengan industri spesifik, struktur organisasi, jenis isu IR yang paling sering dihadapi, serta kebijakan dan, yang terpenting, isi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku di perusahaan klien. Ini akan membuat analisis dan strategi yang dibahas sangat aplikatif.

  • Online Training (Interaktif): Training Industrial Relation Analysis dapat dilaksanakan secara efektif secara online menggunakan platform video conference interaktif. Sesi presentasi, diskusi mendalam, analisis studi kasus, dan workshop praktik (menggunakan shared documents/tools kolaborasi online) dapat difasilitasi secara virtual. Namun, diskusi kasus yang sangat sensitif mungkin memerlukan pertimbangan khusus. (Konsultasikan dengan tim Sentras Consulting untuk opsi ini).

FAQ (Frequently Asked Questions):

  • Siapa saja yang cocok mengikuti training Industrial Relation Analysis ini?

    • Profesional HR/IR/Legal, manajer lini, tim manajemen senior, dan siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan isu karyawan, serikat pekerja, atau kepatuhan hukum ketenagakerjaan.

  • Apakah training ini hanya membahas undang-undang?

    • Tidak, training ini menggunakan kerangka hukum sebagai dasar, tetapi fokus utamanya adalah pada analisis kasus, identifikasi akar masalah, evaluasi risiko, dan perumusan strategi dalam konteks isu IR yang nyata.

  • Apakah training ini mengajarkan cara beracara di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI)?

    • Tidak, training ini memberikan pemahaman mengenai proses di PHI dan analisis kesiapan kasus, tetapi bukan pelatihan litigasi hukum ketenagakerjaan.

  • Metode training apa yang digunakan?

    • Metode interaktif, dengan penekanan kuat pada diskusi mendalam dan analisis studi kasus yang kompleks.

  • Berapa lama durasi training ini?

    • Durasi standar adalah 3 hari efektif.

  • Apakah ada sertifikat setelah mengikuti training ini?

    • Ya, peserta akan mendapatkan sertifikat kehadiran dari Sentras Consulting.

  • Apakah training ini bisa dilaksanakan secara online?

    • Ya, bisa, dengan adaptasi metode untuk memastikan interaktivitas dalam analisis kasus.

  • Bagaimana cara mendaftar training ini?

    • Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui website Sentras Consulting atau menghubungi kontak yang tertera.

  • Apakah ada diskon untuk pendaftaran grup?

    • Ya, tersedia diskon khusus untuk pendaftaran grup. Hubungi tim Sentras Consulting untuk informasi lebih lanjut.

  • Apa saja materi yang akan didapatkan peserta?

    • Peserta akan mendapatkan modul training lengkap (hardcopy/softcopy), materi presentasi, kumpulan studi kasus, kutipan pasal undang-undang/regulasi terkait, dan handout tambahan yang relevan.

Daftarkan diri Anda atau tim Anda sekarang!

Tingkatkan Skill & Kompetensi Anda Sekarang!

Perlu bantuan dan diskusi lebih lanjut?
Account Executive kami siap membantu.

Training Lainnya :

WhatsApp
Devani

Devani (Online)

Account Executive

Chat via WhatsApp
Sisy

Sisy (Online)

Account Executive

Chat via WhatsApp
Hadi

Hadi (Online)

Account Executive

Chat via WhatsApp